Cerita KM Bertemu'Para Guru 'di Rakernas Pergunu V Majalengka, Sampai Suguhkan Kopi Khas MCC

- 18 Juni 2023, 13:05 WIB
KH Maman Imanulhaq , Menkopolhukam Mahfud MD, Upik Rofiqoh/SabaCirebon
KH Maman Imanulhaq , Menkopolhukam Mahfud MD, Upik Rofiqoh/SabaCirebon /

SABACIREBON- KH Maman Imanulhaq (KM) dikenal sebagai tokoh nasional kharismatik, yang mempunyai sahabat dari kalangan para pejabat tinggi negara termasuk juga Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI KH Zainut Tauhid Sa’adi.

Menurut dia, tiba-tiba datang kabar sahabat dekatnya itu KH Zainut Tauhid Sa’adi datang ke Rumah Makan Langensari yang terletak di Kabupaten Majalengka.

“Kebetulan Langensari ini adalah restoran yang dikelola Keluarga besar kami, lokasinya berada di kompleks Ponpes Al-Mizan, Jatiwangi,” kata KH Maman Imanulhaq, Minggu 18 Juni 2023.

Baca Juga: Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Buat Pernyataan Kontra Produktif, Begini Kata KH Maman Imanulhaq

Dia menjelaskan, kedatangan Wamenag ke Majalengka ini untuk menghadiri Rakernas Pergunu V di Alun-alun, Leuwimunding, Majalengka.

Selain Wamenag jelas dia, tentu banyak pejabat lainnya yang juga datang ke acara tersebut.

Lalu ia mengatakan, benar saja, usai itu, Gubernur Jawa Timur pun turut mampir di Langensari, Majalengka.

Baca JugBaca Juga: Gus Muhaimin Sosok Politisi Mumpuni, Begini Kata KH Maman Imanulhaq

“Sebisanya kami menjamunya. Dan tentu kami menyuguhkan kopi khas MCC, cafe yang dikelola para santri Al-Mizan,” ucapnya.

“Di lokasi kegiatan, di Alun-alun Leuwimunding, Majalengka saya banyak bertemu para guru, salah satunya yakni Menkopolhukam Prof Mahfud MD,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, setelah Prof Mahfud MD memberi pengarahan, dirinya didaulat untuk memberikan materi di acara yang dihadiri para Guru NU se-Indonesia itu.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Sebut, Perlu Dianggarkan Petugas Pendamping Psikis Jemaah Haji Lansia di Majalengka

“Di komplek Pesantren Amanatul Ummah, saya banyak berbincang dengan dengan Prof Mahfud dan beberapa tokoh lain,” tuturnya.

Diakui dia, apalagi jarang rasanya, jika ia diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Prof Mahfud yang tentunya begitu sibuk sebagai pejabat tinggi negara.

Lebih lanjut ia mengatakan hadir pula Kiai Asad Said Ali, beliau ini merupakan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Sebut Bandara Kertajati Majalengka, Pertama Kali Sebagai Embarkasi Haji

“Juga nampak sahabat saya di Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto yang juga merupakan Wakil Ketua MPR RI. Saya kerap bertemunya di rapat-rapat komisi baik pembahasan haji, bencana, sosial, atau topik-topik yang berurusan dengan mitra Komisi VIII DPR RI,”

“Dalam Rakernas itu, tentunya saya bertemu shohibul bait, Ketua Pergunu Prof. KH Asep Saifuddin Chalim, kiai miliarder ini juga seorang guru besar bidang Sosiologi oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,”

Disebutkan dia beliau merupakan anak bungsu dari KH. Abdul Chalim, juga pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Majalengka, Mojokerto, dan Banyuwangi. 

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Serahkan Anugerah 'Nabawi Award' pada Pengurus Masjid Al Istiqomah, Kemang, Jaksel

Kehadiran banyak tokoh tersebut, juga sebagai penghormatan atas perjuangan Alm. KH. Abdul Chalim Leuwimunding.

“Saya dari awal terus mendukung KH Abdul Chalim ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,”

KH Abdul Chalim adalah seorang pejuang pada perintisan kemerdekaan Indonesia. Beliau punya sejarah panjang dalam menentang penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

Tak hanya tentang usahanya menentang kolonialisme, cerita perjuangan tokoh kelahiran Leuwimunding Majalengka ini pun kentara pada peran-perannya atas terselenggaranya Komite Hijaz pada 31 Januari 1926 yang kemudian melahirkan NU, ormas Islam terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Tokoh di Majalengka Usung KH Abdul Halim Jadi Tokoh Nasional, Begini Kata KH Maman Imanulhaq

Belum lagi soal sepak terjangnya di dunia politik, KH Abdul Chalim Leuwiminding adalah politisi ulung, ia sempat mewakili Partai NU sebagai Anggota DPR tahun 1955.

Sepak terjang kehidupannya memberikan inspirasi kepada warga NU agar tak alergi pada politik sehingga segala aspirasi bisa tersalurkan melalui wakilnya di parlemen.

“Allhamdulilah berkat NU. Saya banyak bertemu para guru,” pungkasnya.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x