Atas dasar itulah, lanjutnya, dirinya meyakini jika memang ternyata pejabat tidak bisa bekerja dengan benar sesuai dengan sumpah jabatan, yang terbaik adalah mundur seperti dilakukannya saat ini.
Menurutnya, mundur merupakan pilihan tepat dari pada terus mendapat fasilitas dari uang rakyat, tapi tidak berbuat sesuai dengan yang diharapkan mereka.
Baca Juga: Inilah 23 Bupati Majalengka Pernah Menjabat Dari Tahun 1819 Sampai Sekarang, Berikut Nama-namanya
Dikatakannya, untuk mengabdi kepada masyarakat, masih banyak cara dan kesempatan. Artinya tidak selalu harus duduk menjadi pejabat seperti sebelumnya.
Di sisi lain, Lucky mengakui, politik itu bisa dibilang jahat dan kotor. Nsmun demikian, Ia yakin masih ada celah untuk orang-orang yang punya niat baik di bidang tersebut.
‘’Jadi tidak akan menyerah. Tapi dalam artian, saat ini yang terbaik bagi saya adalah harus mundur. Supaya tidak terkait lagi,’’ tandas Lucky tanpa merinci detail maksud kalimat "tidak terkait lagi".
Baca Juga: Erick Thohir Usai Terpilih Jadi Ketum PSSI Janji Tambah 25-30 Persen Wanita dalam Kepengurusannya
Lucky menyatakan, selama ini dirinya sudah mencoba mengambil sejumlah sikap. Dari mulai diam, bersabar, disidang anggota DPRD secara live, hingga adapula beberapa rekomendasi yang disampaikan DPRD.
‘’Diam, sudah. Sabar, sudah. Meneng bli ngapa-apai, uwis (diam tidak ngapa-ngapain, sudah),’’ ungkapnya.
Lucky menyatakan, sabar bukanlah berarti menjadi bodoh. Karena sabar itu bukan ada batasnya dan sabar itu bukan berarti menjadi bodoh.