Jalan Hancur Bertahun Dibiarkan, Entah Karena Kabupaten Cirebon Miskin Atau Karena Ketidakmampuan Bupatinya

- 15 September 2022, 12:33 WIB
PUPR Cirebon Hanya Bisa Pasang Peringatan di Pohon, Hancurnya Jalanan Dibiarkan Hingga Kembali Musim Hujan/andik sc prmn
PUPR Cirebon Hanya Bisa Pasang Peringatan di Pohon, Hancurnya Jalanan Dibiarkan Hingga Kembali Musim Hujan/andik sc prmn /

SABACIREBON-Ketidakberdayaan Pemkab Cirebon untuk mengatasi jalan rusak di banyak pelosok wilayahnya mengundang keheranan masyarakatnya.

Mereka tidak mengerti, apakah tak juga diperbaikinya jalan rusak tersebut karena Kabupaten Cirebon memang miskin atau ketidakmampuan (butut) kinerja Bupatinya.

"Kondisi jalan hancur di sepanjang jalur Trusmi hingga Sarabau dan juga k arah Kaliwulu ini sudah cukup lama terjadi. Bahkan mungkin bertahun-tahun. Tidak tahu kenapa tidak juga diperbaiki. Kungkin karena tak ada biaya, atau pemkabnya tak mampu," ujar Yuda seorang warga Desa Wotgali seraya diiyakan sejumlah warga lainnya, Kamis 14 September.

Baca Juga: Badan Pangan: Dampak harga BBM ke Rantai Pasok Hanya 6-8 persen

Keluhan serupa juga disampaikan Arsa warga lainnya yang tinggal di Desa Wotgali. Dirinya tak habis pikir, jalanan rusak parah bertahun tak pernah diperbaiki.

"Mobilitas warga di kawasan ini jelas terganggu. Karena semua jalan rusak, sehingga kalau mau ke depan tak ada jalur yang bisa dipilih. Akibatnya tak sedikit kendaraan warga, terutama shockbrakernya cepat rusak," keluhnya.

Yang membuat heran dirinya, bisa-bisanya jalan hidup banyak dilalui warga, tapi tak pernah tersentuh perbaikan. Kalau alasannya ketiadaan anggaran, menurutnya saat ini Covid 19 sudah reda.

Baca Juga: Antrian Motor di SPBU Makin Mengular, Perlu Ditambah Jalur Sepeda Motor

"Karena ini jalan kabupaten statusnya, ya berarti tanggungjawab Pemkab Cirebon. Apa benar tak ada anggaran? Masa iya sampai semiskin itu," celetuknya.

Sementara itu, kerusakan jalan di Kabupaten Cirebon, khususnya di banyak desa bukan rahasia lagi sejak bertahun-tahun terkesan dibiarkan.

Termasuk salah satunya di jalanan kawasasan Kecamatan Plered. Keberadaan kawasan wisata Batik Trusmi pun kini kondisinya semakin memunculkan kekumuhannya.

Baca Juga: Empat Laga Liga 1 BRI Hari ini, Jumat 16 September Persib Hadapi Barito Putra

Pantauan di lokasi, rusaknya jalan di kawasan wisata yang kerap dibangga-banggakan ini, terjadi mulai pintu gerbang utama di perempatan Pasar Pesalaran.

Makin ke dalam, buruknya badan jalan makin parah. Terutama jalur dari mulai showroom Batik Trusmi hingga Desa Sarabau.

Kondisi serupa hancurnya jalan ini juga dapat dilihat mulai pertigaan Desa Trusmi Kulon hingga Desa Kaliwulu. Rusaknya jalan di sini hingga tinggal menyisakan batu besar-besar dan berlubang.

Baca Juga: Afgan dan Isyana Tampil di New York Fashion Week Lewat Rumah Mode Coach

Begitupun kerusakan badan jalan juga memanjang mulai perempatan Tegalsari hingga jauh ke Desa Pangkalan. Bahkan terus dibiarkan hingga Desa Mayung di Kecamatan Gunung Jati.

Lucunya peran pemerintah dalam menyikapi rusaknya jalanan ini hanya bisa memasang papan petingatan berlogo PUPR. Seperti salah satunya yang di pasanh di sebuah pohon berbunyi "Awas Jalan Berlubang".

"Yang mengherankan jalanan di sini tak pernah diperbaiki. Dulu sempat ada kabar katanya mau diperbaiki menunggu musim kemarau, eh kemarau tiba belum juga. Sekarang sudah musim hujan lagi," ujar Kurni warga Kaliwulu seraya diamini warga lainnya.

Baca Juga: Benarkah Hacker Bjorka yang Teridentifikasi Hanya Pelajar Pendidikan Paket C?

Sementara itu, kerusakan jalan di sepanjang Desa Tegalsari Plered, selain tak pernah diperbaki serius, lalu lalang truk kontainer ikut berperan. Dengan tonase mereka, badan jalan makin hancur.

Sementara itu, saat persoalan infrastruktur jalan ini dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki belum bisa dimintai keterangannya. Saat dihuhungi melaui telepon selulernya tak memberikan respon.***

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah