Banjir yang Landa 13 Kecamatan di Cirebon Ternyata Akibat Klep Rusak

- 19 Februari 2020, 18:29 WIB
Posko banjir di Kantor BPBD Kabupaten Cirebon.*
Posko banjir di Kantor BPBD Kabupaten Cirebon.* /EGI SEPTIADI/PRMN/

PIKIRAN RAKYAT - Banjir yang terjadi di sejumlah Desa di Kabupaten Cirebon bagian timur, salah satunya karena faktor tersumbatnya saluran air di sejumlah titik. Hal itu menyebabkan klep saluran tidak berfungsi maksimal.

Hal tersebut diungkapkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, kepada Pikiran Rakyat com, Rabu 19 Februari 2020.

"Melihat kondisi tersebut kami BPBD melakukan pembersihan di lokasi klep yang tersumbat, seperti di Desa Ciledug Kulon, Ciledug Wetan, Jatiseeng, " ungkap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Cirebon, H. Eman Sulaeman saat ditemui di kantornya.

Baca Juga: Cuma Bisa Ingat Nama Orangtua, TKW Asal Cirebon Ditemukan Depresi di Malaysia Usai Dibuang Majikan

Eman menjelaskan pembersihan klep saluran, dilakukan dalam meminimalisir terjadinya banjir yang terjadi pada hari Minggu kemarin. 

"Selain dibersihkan klep yang sudah rusak, juga diperbaiki agar banjir tidak kembali terulang, karena musim penghujan masih tinggi di wilayah Cirebon," tambah Eman.

Banjir yang menerjang di Kabupaten Cirebon sendiri, terjadi di 13 Kecamatan di Kabupaten Cirebon, yaitu kecamatan Ciledug, Pasaleman, Tengahtani Plumbon, Plered, Susukan, Gegesik, Suranenggala Gang Jati, Arjawinangun, Kedawung, dan Kecamatan Pabedilan.

Baca Juga: Sesuaikan dengan Karakter, Berikut Rekomendasi Lipstik Terbaik untuk Belia Sesuai dengan Zodiak

"Selama ini korban jiwa belum ada, hanya saja berdampak seperti rumah, lahan pertanian milik warga saja, " ungkap Eman.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x