Ia mengecam upaya Israel untuk mengusir keluarga Palestina di distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, dengan mengatakan bahwa ini merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional dan kelanjutan dari kebijakan pemindahan paksa.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit juga mengutuk kekerasan di masjid, dan menargetkan warga Palestina yang tidak bersenjata dengan bom suara dan gas serta peluru karet.
Memperingatkan konsekuensi eskalasi, Aboul Gheit mengatakan bahwa serangan itu memprovokasi perasaan Muslim di seluruh dunia dan mencerminkan kebijakan eskalasi Israel yang dimaksudkan.
“Kekerasan itu menyusul provokasi dan tindakan tidak bertanggung jawab baru-baru ini terhadap rakyat Palestina," katanya.
Aboul Gheit menyerukan tindakan internasional segera untuk menghentikan serangan, memperingatkan eskalasi yang tidak dapat diubah di wilayah pendudukan.
Baca Juga: Kunjungi PPDI Brondong, Presiden Jokowi Minta Rehabilitasi Infrastruktur Disegerakan
Sumber resmi di Sekretariat Liga Arab mengutip Aboul Gheit yang mengatakan bahwa waktu serangan Israel mengungkapkan niat terencana untuk memprovokasi Palestina.
“Ini juga menunjukkan kecerobohan dengan perasaan umat Islam dan hak mereka untuk melakukan ritual mereka di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan," katanya.
Kepala Liga Arab meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas apa yang dia gambarkan sebagai eskalasi yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab.