Masih Didominasi Muka Lama, Real Beatle Caleg DPR RI Dapil 8, Siapa Saja Mereka? Cek di Sini

20 Februari 2024, 08:16 WIB
Tiga TPS di Indramayu Berpotensi Laksanakan PSU /Selamet sc prmn/


SABACIREBON-Muka-muka lama dari daerah pemilihan (Dapil) 8 Jawa Barat sepertinya masih memiliki kans sangat besar untuk tetap bisa menduduki kursi DPR RI pada Pemilu 2024.

Perkiraan tersebut mengacu pada hasil perhitungan real count yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Mereka adalah Dedi Wahidi (PKB), Kardaya Warnika (Gerindra) Dave Akbarshah (Golkar), Satori (Nasdem), Netty Prasetyani (PKS), dan Herman Khaeron (Demokrat).

Dari nama-nama tersebut, Kardaya Warnika (Gerindra) yang tampaknya masih belum aman dikarenakan data per tanggal 19 Februari 2024, suara yang bersangkutan terpaut sedikit dengan Haryanto. Jumlahnya terpaut 11% setara dengan 2634.

Baca Juga: BOSP 2024 Segera Cair, Kemendikbudristek Imbau Sekolah Lakukan Ini

Hal yang menarik dari data yang tersaji pada laman KPU per tanggal 19 Februari 2024, terdapat beberapa kejutan-kejutan.

Pertama pada partai Golkar, petahana Bambang Hermanto, menempati posisi ketiga dalam perolehan suara. Urutan pertama di Partai Golkar adalah Zaenal Mutaqin disusul Dave Akbarshah.

Sedangkan di PDIP, Rokhmin Dahuri tercatat menjadi peraih suara terbanyak, sehingga diperkirakan sudah dapat mengunci kursi.

Baca Juga: Hideki Matsuyama Tersenyum Lagi Setelah Menangkan Genesis Invitational 2024

Lain halnya dengan petahana PDIP, Selly Andriany Gantina, belum dapat mengamankan kursi, dikarenakan selisih yang sedikit dengan suara Andri Wijaya Kusuma.

Pengamat Sosial Politik dari Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Ahmad Yusron, hasil Pemilu 2024 untuk Caleg DPR RI Dapil 8 dinilainya merupakan Real Beatle pertarungan antar Caleg pada partai Golkar.

Menurutnya, masuknya Zaenal Mutaqin yang merupakan politisi senior dan memuncaki suara Partai Golkar pada Dapil 8 Jabar akan menggeser satu petahana.

Baca Juga: Dosen Widyatama Berikan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana

Sedangkan di PDIP, lanjutnya, meski Rohmin Dahuri orang baru, fungsinya hanya sebagai pengganti Ono Surono.

"Partai yang tembus Electoral Treshold seperti halnya PAN, dan PPP masih ada sedikit peluang untuk perebutan kursi ke-9. Pada perebutan kursi ke-9, PAN atau PPP akan berhadapan dengan PDIP," paparnya, Senin 19 Februari 2024.

Dikatakannya jika suara sepertiga PDIP lebih kecil dari PAN atau PPP, maka di antara kedua partai akan mendapatkan kursi yang ke-9.

Baca Juga: Hadiah Skin Spesial Imlek! Kumpulan Kode Redeem ML Terbaru Hari Ini Senin 19 Februari 2024

Meski demikian jika melihat data per tanggal 19 Februari 2024, sepertiga suara PDIP masih lebih banyak dari suara PAN maupun PPP.

"Kalau dalam 3 hari kedepan prosentase hasil perolehan tidak mengalami perubahan terutama perolehan PDIP, PAN dan PPP, maka peluang PAN atau
PPP untuk mendapat kursi di Dapil 8 Jawa Barat Pemilu 2024 tertutup," sambungnya.

Faktor utamanya minimnya peluang kursi yang diraih PAN dan PPP pada Dapil 8 Jawa Barat karena rendahnya keterwakilan mereka di lembaga legislatif tingkat kabupaten dan kota.

Baca Juga: Liga Premier Inggris: Gol Cepat Rasmus Hojlund Bawa Manchester United Menang 2-1 Atas Luton Town

Di mana hampir 3 priode suara PAN dan PPP di Kabupaten/Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu, perolehan kursinya sangat minim. Situasi ini jelas akan memiliki implikasi pada pemilihan pada tingkat pusat," kata Yusron.

Selain itu terkhusus PPP karena segmen sasaran pemilih sama dengan PKB yakni warga Nahdliyin. Sementara ini PKB begitu kuat membranding bahwa PKB merupakan partai yang seolah-olah memiliki afiliasi dengan NU.

"Hal menarik lain dari Dapil 8 Jawa Barat, perolehan prosentase suara partai relative sama dengan perolehan prosentasi suara nasional," pungkasnya.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler