Usai Muscab Perseteruan Kader Demokrat Kota Cirebon Makin tak Bisa Dihindari, Kubu Dian Klaim Partainya Solid

24 Juli 2022, 19:38 WIB
Ketua Terpilih Partai Demokrat Kota Cirebon Dian Novitasari saat di wawancarai /Dok DPC partai Demokrat Kota Cirebon

SABACIREBON -Usai muscab, perseteruan antara kader dan pengurus tingkat PAC dan ranting Partai Demokrat Kota Cirebon, semakin kentara.

Tengok saja, setelah sebelumnya pada Jumat 21 Juli, 3 dari lima ketua DPAC Demokrat menyatakan muscab penuh kecurangan, pada Minggu 24 Juli 2022, justru pernyataan berbeda langsung dimunculkan 2 DPAC lainnya.

Masing-masing dari DPAC Pekalipan dan DPAC Harjamukti.

Baca Juga: Lima Jemaah Haji Positif Covid-19 asal Majalengka Kloter 11 JKS

Sedangkan 3 ketua DPAC lainnya, masing-masing Kejaksan, Kesambi dan Lemahwunhkuk, entah karena tak diundang atau lainnya, mereka tidak hadir di acara silaturahmi tersebut .

"Kami bersilaturahmi dan konsolidasi dengan pengurus, mulai PAC, ranting, hingga demisioner DPC. Alhamdulillah kami sesolid ini dan insya Allah optimis menuju 2024," ungkap Suwarna, Ketua DPAC Partai Demokrat Kecamatan Pekalipan.

Ia menyebutkan, Muscab DPC Partai Demokrat Kota Cirebon dinilainya berjalan lancar. Bahkan dianggapnya tidak ada protes apapun dari peserta Muscab.

Baca Juga: Mikel Arteta Puji Dua Pemainnya saat Arsenal Gulung Chelsea 4-0 di Piala Florida

Terdapat 8 peserta Muscab, yakni terdiri dari 5 DPAC, 1 demisioner DPC, 1 DPD dan 1 DPP.

"Sehingga kalau ada peserta Muscab yang protes setelah pelaksanaan, sangat aneh. Ketika di Muscab tidak ada protes, tidak ada keberatan, semua berjalan lancar," katanya.

Sikap yang aneh kemudian ditunjukan Sekretaris DPAC Partai Demokrat Kejaksan, Tuti Hartuti. Karena pernyataannya sangat bertolak belakang dengan Ketua DPAC Kejaksan sebelumnya.

Baca Juga: Setelah Garut, Salawat untuk Ganjar Kemarin di Pesantren Al-Makkiyah, Cilamaya Kulon Karawang

Tuti berpendapat, kepatuhan terhadap keputusan hasil Muscab DPC Partai Demokrat Kota Cirebon merupakan hal yang harus dijaga bersama.

"Mekanisme dan aturan organisasi sudah dijalankan dengan sangat baik. Maka kita juga harus menaatinya, termasuk menghormati dan menerima keputusan terkait hasil Muscab," katanya.

Sikap serupa juga ditunjukan Ketua Ranting Partai Demokrat Kelurahan Jagasatru, Tedi Setiawan. Karena lagi-lagi sikapnya memperlihatkan perbedaan dengan Ketua DPAC Lemahwungkuk.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Pengacara Sebaiknya tidak Sampaikan Info yang Bukan Keakhliannya

"Kami kepengurusan yang ada di bawah optimistis Partai Demokrat akan sukses pada 2024 nanti. Modal utamanya adalah soliditas kita semua yang alhamdulillah selalu terjaga," katanya.

Ketua terpilih DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, Dian Novitasari mengatakan, sejak awal keikutsertaannya dalam Muscab, ia berkomitmen mengikuti semua mekanisme dan aturannya.

Termasuk pakta integritas yang telah ditandatanganinya.

Baca Juga: Partai Demokrat Kota Cirebon Solid, Optimistis Hadapi 2024

"Saya ikuti mekanismenya, aturannya, taati pakta integritas yang saya sendiri tandatangani, dan pada akhirnya menerima apapun keputusan hasil Muscab tersebut," katanya.

Sementara itu, sebelumnya atau pada Jumat 21 Juli, 3 dari 5 DPAC setempat, memprotes Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon tahun 2022 yang baru lalu.

Mereka bahkan bertekad akan terus melanjutkan gugatannya atas pelaksanaan muscab yang disebutnya penuh praktik kecurangan tersebut.

Baca Juga: Inilah Syarat untuk Kampanye di Kampus atau Pesanren yang Perlu Diketahui

"Lanjutkan..! Kita akan terus melanjutkan gugatan. Bahkan selain melalui mahkamah partai, bila perlu gugatan akan kita lakukan juga ke pengadilan dengan tuntutan perbuatan melawan hukum," tandas Ahmad Rifai, Ketua PAC Partai Demokrat Kec Lemahwunhkuk didampingi Ketua PAC Kejaksan, Harsono dan Ketua PAC Kesambi, Wadinih usai mengikuti sidang Mahkamah Partai Demokrat, Jumat 22 Juni 2022.

Ia menyebutkan, munculnya nama istri Sekretaris Demokrat Jabar,
Dian Novitasari bahkan hingga terpilihnya di muscab tersebut, mau tidak mau mengundang persepsi lain.

Alasannya, karena selama ini kontribusi yang bersangkutan untuk partai belum ada. Namun tiba-tiba kemudian terkesan dimunculkan hingga akhirnya mengundang keheranan.

Baca Juga: Meski Main di Jabar, Persib tak Bisa Kenakan Jersey Barunya, Ini Penyebabnya

"Kalau kita masuk Pak Budi, kan sudah jelas melibatkan kita untuk komitmen dengan DPP. Ini ko tiba-tiba, berarti ada faktor apa ini? Intinya jika tetap DPP memutuskan ketua DPC hasil muscab itu, kami pastikan keluar dari partai," katanya.

Hal lainnya yang mengindikasikan adanya kecurangan disampaikan Ketua PAC Kesambi, Wadinih. Menurutnya salah satunya pada muscab tersebut namanya tiba-tiba berubah diganti nama orang lain.

"Apa ini bukan indikasi kecurangan?. Sudahlah sebagai Ketua BPOKK mestinya Pak Herman itu menjadi fasilitator yang netral," ujarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Minggu 24 Juli 2022

Ketua PAC Kejaksan, Harsono, menyebutkan, mereka kecewa berat dengan adanya dagelan dalam muscab tersebut. Karenanya DPP diharapkan bisa bijak dan segera menyelesaikan persoalan sekecil apapun yang berpotensi menggangu kepentingan partai.

"Jika tetap keputusan DPP mengikuti keinginan mereka, kami ramai-ramai sudah bulat lanjutkan untuk mundur. Lagian kalau pada akhirnya diputuskan DPP buat apa ada muscab," tegasnya.

Sementara itu, di tempat sama sesepuh Partai Demokrat Kota Cirebon, Agus Prayoga, menyampaikan keprihatinan atas Muscab Partai Demokrat tersebut.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bodebek Hari Ini Minggu 24 Juli 2022

Ia menyebutkan, saat ini
proses hukum karena keti- dakpuasan perlakuan dalam Muscab yang diduga penuh rekayasa dan banyak pihak yang dirugikan.

Menurut atas kehadian ini Partai Demokrat janganlah anti kritik. Namun dalam persoalan muscab ini lebih dari itu, sehingga langkah hukum perlu dilakukan.

"Kami yakin Mas AHY dan DPP akan ssngat bijak dalam menyikapi persoalan di Kota Cirebon Ini. Karena sekecil apa pun potensi perpecahan harus dihindari," katanya.***

 

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler