Mengenal Syekh Jago Haji Danuwarsi, Sosok Pemimpin yang Mengajarkan Kebaikan di Cirebon

21 Mei 2020, 20:49 WIB
JURU Kunci Kramat Balong Sumber Kahuripan Cirebon, Raden Junaedi menunjukkan makam Kramat, Syekh Jago Haji Danuwarsi berlokasi di Kramat Balong Sumber Kahuripan Cirebon.* //Egi Septiadi/PRMN

 

PIKIRAN RAKYAT - Cirebon memiliki tokoh di setiap perkembangannya, mereka memiliki kesaktian dan juga memiliki budi pekerti yang luhur.

Seperti halnya sosok Syekh Jago Haji Danuwarsi, seorang guru sekaligus seorang pemimpin para walinya Allah, yang mengajarkan tentang kebaikan di tanah Jawa khususnya di Cirebon.

Sepak terjangnya sendiri dibuktikan dengan adanya peninggalan Kramat Balong Sumber Kahuripan Cirebon.

Baca Juga: Masih Zona Merah, Bupati Cirebon Imbau Masyarakat Serius Lakukan Pencegahan Covid-19

Lokasinya sendiri berada di Desa Sumber Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Juru Kunci Kramat Balong Sumber Kahuripan Cirebon, Raden Junaedi kepada PikiranRakyat-Cirebon.com mengatakan, eyang Danuwarsi selain menetap dan dimakamkan di bumi Cirebon, pernah menjadi seorang pemimpin di daerah Dieng.

Beberapa peninggalannya ada di Dieng dan juga di Cirebon, seperti di daerah Sumber Cirebon ini tahun 945.

Baca Juga: Brasil Gagal Atasi Pandemi, Suku Amazon Gunakan Obat Tradisional dari Kulit Pohon dan Madu

"Adapun kelahiran beliau tahun 704 Aji Saka Lintang Wulan, adapun wafatnya sendiri tahun 102 Aji Saka Lintang Wulan," ceritanya.

Pria yang juga cucu dari Syekh Jago Haji Danuwarsi menambahkan, kala itu Eyang Danuwarsi sendiri adalah seorang yang rajin dalam bertapa dan menjadi guru para wali di tanah Jawa.

"Beberapa peninggalannya di Kramat Balong Sumber Kahuripan Cirebon sendiri, seperti adanya lokasi sumur kahuripan, lalu ada tajug Kramat, dan yang ketiga adanya kolam untuk pemandian dan makam Eyang Danuwarsi," jelasnya.

Baca Juga: Menikah Virtual di Tengah Pandemi, Surat Nikah Dikirim Kurir dan Tidak Ada Upacara Minum Teh

Raden menjelaskan ada beberapa nama dan julukan bagi Eyang Danuwarsi, seperti Syekh Jago, kemudian disebut juga Pangeran Geni, Kiai Semar dan berbagai nama lainnya, namun tetap satu orangnya.

"Syekh Jago Haji Danuwarsi, jika diurutkan masih keturunan dari Nabi Adam sebagai cucu ke sekiannya," tambahnya.

Dalam perjuangannya menyebarkan Islam, Syekh Jago kerap mengajarkan kebagusan, mendidik jati diri dan mengajarkan kebenaran.

Baca Juga: Viral Hujan Es Berbentuk Virus Corona di Meksiko, Sebut Peringatan Tuhan untuk Diam di Rumah

"Menjadi orang yang sabar dan orang yang welas asih, seperti contohnya langsung yaitu anak kesayangannya Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walang Sungsang, yang memiliki kepribadian welas asih," ujarnya.

Peninggalan dari Syekh Jago Haji Danuwarsi sendiri, biasnaya ramai dari berbagai daerah datang untuk beribadah tiap malam Jumat

"Seperti menggelar tahlilan tiap malam untuk mencari keberkahan dan karomah dari Eyang Danuwarsi, aktivitas itu masih berlangsung hingga sekarang, akan tetapi karena musim corona jumlahnya lebih sedikit sekarang," pungkasnya.

***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler