Kasus Positif Covid-19 di Jabar Naik Usai Libur Panjang, Ridwan Kamil Antisipasi Libur Tahun Baru

- 13 November 2020, 14:38 WIB
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil: Ridwan Kamil mengantisipasi masalah Covid-19 saat libur panjang saat natal dan tahun baru mendatang agar lebih berhati-hati lagi.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil: Ridwan Kamil mengantisipasi masalah Covid-19 saat libur panjang saat natal dan tahun baru mendatang agar lebih berhati-hati lagi. /Antara/Ajat Sudrajat

 

PR CIREBON - Kasus positif Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) dua minggu usai libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 mengalami kenaikan tapi tidak setinggi liburan panjang Agustus 2020.

“Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata dilakukan dengan baik,” ujar Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, Jumat 13 November 2020.

Evaluasi tersebut, juga disampaikan oleh pihaknya ke Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manvest) Luhut Binsar Pandjaitan melalui konferensi video dari Gedung Pakuan.

Baca Juga: Sedang Naik Daun dalam Drama Start Up, Nam Joo Hyuk akan Rilis Film Baru dengan Han Ji Min

Menurut Kang Emil sapaan Gubernur Jabar itu, kenaikan kasus setelah libur logis sebagai konsekuensi aktivitas warga. Tapi, menurutnya, yang patut disyukuri penting terjadi penurunan tren.

Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus Covid-19 terutama di masa libur panjang.

“Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Muslim Prancis Dibela Oposisi, Melenchon: Sekularisme Tidak Berarti Benci Agama, Hanya Kedok

Mengantisipasi libur Natal dan tahun Baru akhir Desember, Kang Emil meminta pemkab/pemkot di Jabar mengantisipasi dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

“Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,”ucapnya.

Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan membenarkan, usai libur panjang memang terjadi kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19, namun tidak setinggi libur panjang sebelumnya.

Baca Juga: Tagar #SavePapuaForest Trending Twitter, Warganet Kecewa Pembakaran Hutan Papua Masuk Internasional

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Marves per tanggal 11 November 2020, kontribusi provinsi pada mortalitas nasional dua minggu usai libur panjang Oktober di delapan provinsi mencapai 63,4 persen dan lima provinsi 14,4 persen.

“Kalau kita lihat per 11 November total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus. Saya kira cukup berhasil juga teman-teman sekalian melakukan penanganan ini, karena sudah mau dua minggu (usai libur panjang),” jelas Luhut.

Menjadi catatan Luhut, jumlah laporan operasi yustisi 3M di Jabar menurun 16 persen dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu, sehingga wajar ada peningkatan kasus positif hingga 41 persen.

Baca Juga: Jika Jawa Barat Ganti Nama Jadi Provinsi Sunda, PDIP: Alasan Harus Jelas, Jangan Politik Praktis

Jabar menempati urutan kedua peningkatan kasus positif usai libur panjang di bawah Jateng (49 persen), di atas DKI Jakarta (14 persen), dan Jatim (5 persen).

Namun, hingga hari ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di empat provinsi tersebut cukup terkendali yakni di bawah 65 persen.

Untuk itu, mengingat masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu mendatang, Luhut meminta para kepala daerah memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.

Baca Juga: BBM Satu Harga Siap Jadi Program Pertamina, Demi Dukung Ekonomi Wilayah 3T Indonesia

“Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (kementerian Kesehatan RI), mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” katanya.

Selain itu, untuk menekan terjadinya penularan di dalam rumah, Pemerintah Daerah (pemda) juga perlu terus mendorong penggunaan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan atau tidak bergejala.

Luhut meminta kementerian kesehatan menyusun pedoman tertulis tentang isolasi terpusat yang dapat diikuti oleh pemda.

Baca Juga: Waspada, Galon Isi Ulang Mengandung BPA yang Dapat Mengancam Mental dan Intelektual Anak

“Perlu dilakukan testing dan tracing yang tepat sasaran berdasarkan analisis klaster untuk secepatnya memutus mata rantai penularan Covid-19,” ucapnya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x