Depok Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Titik Simulasi Penyuntikan Sudah Ada

- 22 Oktober 2020, 21:34 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menjelaskan tentang vaksinasi COVID-19.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menjelaskan tentang vaksinasi COVID-19. /ANTARA/Feru Lantara/

PR CIREBON - Kota Depok menjadi salah satu kota di Jawa Barat yang akan diprioritaskan menerima vaksin untuk kekebalan tubuh terhadap Covid-19 pada bulan November mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau kegiatan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis 22 Oktober 2020.

Tutur pria yang akrab disapa Kang Emil itu, vaksinasi merupakan salah satu cara penanggulangan Covid-19 dengan cara menaikkan imunitas bagi orang-orang yang sehat melalui vaksin.

"Di Provinsi Jabar dengan Depok sebagai titik simulasi sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin," kata Kang Emil, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Sandiaga Uno: Koordinasi Menteri Harus Seperti Orkestra, Masuk Satu Alunan

Kang Emil menjelaskan, bahwa terdapat dua jenis vaksin yang nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat, yaitu vaksin impor dan vaksin produksi dalam negeri. Pada tahapan pertama, vaksin impor akan terlebih dahulu diberikan kepada masyarakat.

Akan tetapi, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian jadwal terkait pendistribusian vaksin Covid-19 tersebut karena sedang menunggu lolos dari Badan POM dan MUI untuk ke halalannya.

"Karena ada pertanyaan apakah halal atau tidaknya proses dan konten vaksin tersebut. Layak edar atau tidak, nah ini domainnya ada di pemerintah pusat," ujarnya.

Baca Juga: Bak Perang Bangsa Sendiri Masih Berlanjut, 15.000 Aparat Gabungan Terjun Atasi Demo Omnibus Law

Sementara itu, pada tahapan kedua, masyarakat akan diberikan vaksin dalam negeri yang diproduksi oleh Bio Farma, Bandung, yang mana pada 2 Oktober 2020 lalu, Kang Emil ikut berpartisipasi sebagai relawan tes vaksin tersebut.

Kata Kang Emil, untuk mengetahui apakah vaksin tersebut berhasil meningkatkan kekebalan tubuhnya akan diketahui pada Desember 2020 atau Januari 2021 nanti.

"Nah, sebelum vaksin itu nanti hadir, provinsi Jabar ingin menjadi provinsi yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan vaksin. Kalau vaksin yang tipe kesatu yang impor itu ternyata berhasil lolos uji BPOM maka memang arahnya adalah wilayah Jabodetabek dan Banten," ucapnya.

Baca Juga: Polri Geram Adu Domba Provokator Omnibus Law, Yusri: Kita Buru Aktor Intelektual Unjuk Rasa Pelajar

Lanjutnya, karena penyumbang penambahan kasusdi Jawa Barat 70 persennya ada di Bodebek, maka pihaknya akan mendahulukan vaksinasi warga Bodebek, dengan prioritas Kota Depok, sebagai kota pertama yang menerima vaksin.

"Nah, di dunia setelah ada vaksin statistik penularan itu turun, sebagai contoh cacar. Mudah-mudahan hal yang sama bisa terjadi dengan vaksin Covid-19," katanya.

Adapun tujuan dari simulasi ini, sambung Kang Emil, untuk mengukur kesiapan infrastruktur di Kota Depok dan Jabar untuk melaksanakan vaksinasi massal.

Baca Juga: Perhatian Bagi Pengguna Motor Jakarta, Polisi akan Gelar Operasi Zebra 2020 Selama Dua Pekan

Apabila jumlah puskesmas yang ada tidak mencukupi, maka ada kemungkinan penggunaan gedung serbaguna, GOR bulutangkis sebagai tempat vaksinasi.

Tambahnya, jika jumlah tenaga medis tidak mencukupi, pihaknya akan membuka rekrutmen relawan sesuai kriteria sebagai tim penyuntik dan tim panitia.

"Detil-detil itu yang sedang kita antisipasi. Nanti hasilnya ketahuan, untuk menyuntik mayoritas masyarakat Jawa Barat butuh 30 hari kah, 45 hari kah, 3 bulan? Kita tidak tahu, ini sedang di hitung," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x