Hadiri Maulid Nabi dan Hari Santri 2020, Ridwan Kamil: Semoga Jabar Lebih Baik, Jauh dari Bahaya

- 22 Oktober 2020, 11:56 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan Hari Santri Tahun 2020 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020.0).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan Hari Santri Tahun 2020 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020.0). / Humas Jabar/Humas Jabar

PR CIREBON - Pada Rabu, 21 Oktober 2020, gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya, juga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jabar, menghadiri istighosah kubro di Masjid Pusdai, Kota Bandung.

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional, pada tanggal 22 Oktober, Kubro Istighosah diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan jumlah undangan yang terbatas.

Hampir 1 juta santri dari seluruh Provinsi Jawa Barat mengikuti acara yang diselenggarakan ini.

Baca Juga: Soal Masih Zona Merah, Wali Kota Cirebon: Konsentrasi Kami Bukan Status Wilayah, Tapi Menanggulangi

“Momen ini sangat tepat digelar sebagai bahan introspeksi kita dan mohon pertolongan kepada Allah SWT terkait masalah bangsa saat ini," kata Ridwan Kamil, saat memberikan sambutan, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Diharapkan dalam berbagai ujian yang dihadapi masyarakat Indonesia sejak pandemi Covid-19, lewat Istighosah Kubro ini, dapat memberikan ketenangan pikiran.

"Mudah-mudahan selepas ini kondisi Jabar lebih damai, kondusif, dijauhkan dari mara bahaya, dan pandemi Covid-19 segera berakhir," sebutnya.

Baca Juga: Turunnya Kondisinya Ekonomi, Target Penerimaan Pajak Terancam Meleset Akibat Pandemi Covid-19

Kendati digelar secara terbatas dan virtual, istighosah kubro berjalan khidmat. Para santri pun mengikuti acara istighosah kubro dengan khusyuk.

"Itulah betapa pentingnya istighosah kubro ini walaupun kondisinya sekarang berbeda dengan sebelum karena pandemi Covid-19. Tapi, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan," jelasnya.

Habib Luthfi bin Yahya menyatakan, istighosah memiliki arti bahwa manusia pada dasarnya makhluk lemah yang tidak akan sanggup menyelesaikan permasalahan tanpa pertolongan dari Allah SWT.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri, Menag Ingatkan Kesiapan Pondok Pesantren Untuk Implementasi UU Pesantren

"Kita mohon pertolongan kepada Allah atas ketidakmampuan kita, maka istighosah tersebut menunjukkan kelemahan kita dan masih sangat perlu pendekatan diri kita kepada Yang Maha Kuasa," jelasnya.

"Melalui apa yang kita baca dan mengingat kebesaran-kebesaran Allah SWT akan menambah tauhid, ma'rifat, dan keyakinan kita kepada Allah SWT, dan menuntun kita untuk peduli sesama," tuturnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x