Diingatkan, dengan teknologi digital semua bisa menjadi produsen informasi dan ikut menyebarkan informasi, meski pun informasi yang dfisebarkan itu belum tentu benar.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Bandung, Dada Rosada Hari Ini Bebas, Begini Komentar Sekda Kota Bandung Juniornya
Selanjutnya aktifias Medsos itu menyampaikan ada 6 hal kenapa pemuda rentan terpapar radikalisme dan terorisme:
- Pemuda dan mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang sedang mencari identitas;
- Pemahaman mengenai keagamaan yang tidak sama;
- Membutuhkan perasaan kebersamaan;
- Memperbaiki apa yang dianggap sebagai ketidakadilan;
- Mencari sensasi dan kegagahan serta
- Menaruh simpati pada kelompok radikal atau teroris melalui jaringan internet.
Di penghujung pemaparannya dia tetap mengingatkan, kaum muda dan mahasiswa sebagai target rekrutmen dari penganut paham radikalisme dan teroriosme.“Sekali lagi anda boleh percaya, membaca semua hal, dan ekspose diri kamu terhadap berbagai hal yang ada, tetapi selalu berfikir kritis, jangan cukup percaya terhadap informasi dari satu sumber,” demikian aktifis Medsos Enda Nasution.***