Cegah Penularan PMK Bungkuslah Daging Kurban dengan Plastik Bening

- 6 Juli 2022, 20:53 WIB
Untuk pengemasan daging kurban sebaiknya menggunakan plastik organik./pikiran-rakyat.com
Untuk pengemasan daging kurban sebaiknya menggunakan plastik organik./pikiran-rakyat.com /
 
 
SABACIREBON - Hari Raya Idul Adha tidak lepas dengan ibadah ritual berupa penyembelihan hewan kurban.
 
Jauh jauh hari para pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Mesjid) dan lembaga atau organisasi keislaman telah membentuk kepanitiaan yang mengelola hewan kurban. Panitia bertugas untuk proses penyembelihan hingga pendistribusian.
 
Hewan kurban yang disembelih saat Hari Raya Idul Adha nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
 
 
Pengemasan daging kurban di setiap kepantiaan berbeda-beda. Ada yang menggunakan bingkisan berupa besek berlapis daun pisang supaya ramah lingkungan. 
 
Ada juga yang menggunakan plastik sekali pakai supaya lebih praktis.
Namun, di tengah kondisi menjangkitnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) daging kurban disarankan tidak dikemas menggunakan besek.
 
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Ermariah, di Balai Kota, Rabu 6 Juli 2022.
 
 
"Yang bagus itu pakai plastik dan plastiknya yang organik. Minimal plastik bening bukan daur ulang," katanya.
 
Apabila menggunakan daun pisang atau besek, darah atau cairan daging berpeluang menetes di jalan saat perjalanan pendistribusian. 
 
Cairan tersebut berpotensi mengandung virus dan menjangkiti ternak lain.
 
 
"Kalau pakai besek, saat sampai di rumah, dagingnya direbus, besek atau daunnya dibuang ke tempat sampah. Dari sana nantinya daun dibuang ke penampungan sampah, ada peluang kambing yang ada di sana makan daun tersebut," ujarnya.
 
Selain itu, kata Ermarian, besek yang terbuat dari bambu dapat menyerap bau, kotoran dan bakteri.
 
"Bambu juga sama. Darah  akan sulit dibersihkan karena menempel," katanya.
Menurut Ermariah, penggunaan kemasan daun dan besek perlu dihindari karena dikhawatirkan akan membentuk siklus penyebaran virus yang semakin meluas.
 
 
Oleh karena itu, Ermariah menyarankan untuk menggunakan plastik bening sebagai kemasan daging kurban.
 
"Kalau dibungkus pakai plastik, plastiknya tinggal direndam air panas, nanti virusnya mati dan plastiknya boleh dibuang ke tempat sampah, jangan dibuang sembarangan," katanya.***
 
 
 
 
 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Diskominfo Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x