Tolak Rapid Test Covid-19 dalam Stadion, Bupati Bogor Ade Yasin Pilih Metode Door to Door

- 25 Maret 2020, 19:34 WIB
BUPATI Bogor Ade Yasin di Aula Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat.*
BUPATI Bogor Ade Yasin di Aula Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku ingin melakukan rapid test Covid-19 secara door to door.

"Pelaksanaan kemungkinan kalau ODR (orang dengan risiko), ODP (orang dengan pemantauan) kita bisa door to door," ujarnya.

Menurutnya rapid test secara door to door hanya akan dilakukan untuk yang berstatus ODR dan ODP, sedangkan pasien dengan pengawasan (PDP) akan dilakukan rapid test di rumah sakit, tempat masing-masing pasien dirawat.

Baca Juga: Terbentur Anggaran, Jembatan Ambruk di Kota Cirebon Masih Belum Diperbaiki

"Karena PDP itu semuanya ada di rumah sakit, ada di beberapa RS. RSUD Cibinong, RSPG Cisarua, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan Cileungsi.

"Itu PDP, kita langsung di rumah sakit," terang Ade Yasin sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui Kantor Berita Antara pada 25 Maret 2020.

Sementara itu, Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho, mendukung langkah Bupati Bogor Ade Yasin yang menolak rapid test Covid-19 secara massal di Stadion Pakansari, tetapi lebih memilih pemeriksaan secara door to door.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Alat Pelindung Diri dari Tiongkok Dibeli dengan Uang Pribadi Prabowo Subianto?

"Penolakan bupati itu pilihan rasional saat ini. Untuk yang ini saya dukung betul Ade Yasin," ujar Teguh Nugroho dalam konfirmasinya pada Selasa, 24 Maret 2020.

Menurutnya, rencana awal yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai rapid test massal secara drive through di Stadion Pakansari untuk warga Bogor dan Depok terlalu berisiko.

"Model drive through mungkin tidak akan menyebabkan penumpukan massa langsung bertemu, namun potensi kerumunan massa masih mungkin berlangsung," terang Teguh.

Baca Juga: Sang Ibunda Wafat, Presiden Joko Widodo Langsung Bertolak ke Solo

Selain itu, alasan lainnya adalah metode sentralistik itu tidak mendekatkan pelayanan pada warga.

"Karena warga Karawang dan Kabupaten Bekasi harus ke Kota Bekasi dan warga Kabupaten bogor, Depok dan Kota Bogor harus berkumpul di Pakansari," kata Teguh.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor Kusnadi mengatakan bahwa rapid test akan mulai dilaksanakan Rabu, 25 Maret 2020.

Baca Juga: Ibunda Presiden Joko Widodo Sujiatmi Notomiharjo Meninggal Dunia di Solo

Lebih detail, rapid test itu akan diadakan di empat RSUD, seperti RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi.

"Iya besok, Rabu di empat RSUD (Cibinong, Ciawi, Leuwiliang, dan Cileungsi)," ujar Kusnadi yang ditunjuk sebagai juru bicara Covid-19 Kabupaten Bogor di Bogor pada Selasa, 24 Maret 2020.

Lebih lanjut, Kusnadi menilai rapid test yang akan dilakukan itu khusus untuk pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan bagi orang dengan pemantauan (ODP) dan orang dengan risiko (ODR) dilakukan di masing-masing puskesmas pada Kamis besok.

Baca Juga: Wacana Diperpanjang, Kadisdik Kota Cirebon: Hoaks, Belum Ada Penambahan Waktu Belajar di Rumah

Adapun hingga Selasa malam, Pemkab Bogor mencatat sebanyak 146 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 90 orang di antaranya dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan.

Kemudian, ada 55 pasien dalam pengawasan (PDP), 18 orang di antaranya dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x