Dua WNI Dikonfirmasi Positif Virus Corona, Wali Kota Depok Imbau Masyarakat Tak Panik

- 2 Maret 2020, 19:19 WIB
WALI Kota Depok, Mohammad Idris saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com dalam sebuah konferensi pers terkait dua pasien terkonfirmasi COVID-19 yang berstatus sebagai warga Kota Depok, di Balaikota Depok, Senin 2 Maret 2020.*
WALI Kota Depok, Mohammad Idris saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com dalam sebuah konferensi pers terkait dua pasien terkonfirmasi COVID-19 yang berstatus sebagai warga Kota Depok, di Balaikota Depok, Senin 2 Maret 2020.* /Amir Faisol/PR

PIKIRAN RAKYAT - Walikota Depok Mohammad Idris memutuskan menggelar konferensi pers di Balaikota Depok pada Senin, 02 Maret 2020.

Tindakan Idris merupakan respon setelah dilakukannya konferensi pers oleh Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan terkait konfirmasi dua kasus corona di Indonesia berasal dari Depok, Jawa Barat.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Instagram resmi Pemerintah Kota Depok, Wali Kota Depok langsung sigap merespon atas penemuan dua warganya yang positif terjangkit virus corona.

Baca Juga: Tak Mampu Beli Buku Catatan untuk Menulis Pelajaran, Bocah asal Filipina Terpaksa Mencatat di Atas Daun Pisang

Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta, warganya tetap tenang dan jangan panik terkait dua warganya dinyatakan positif Covid-19 yang sebelumnya dirawat di RS Mitra Keluarga setempat.

"Masyarakat Depok diharapkan tetap tenang dan jangan panik, dengan corona virus," tutur Idris dalam pernyataannya.

Idris mengatakan, setelah mendapat kabar warganya positif Covid-19, Pemkot Depok melakukan rapat koordinasi untuk menentukan langkah antisipasi merebaknya virus tersebut.

Baca Juga: Dua Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Kang Emil Minta Warga Doakan Pemerintah untuk Maksimal Tangani Pasien

Di sisi lain, Sekda Kota Depok Hardiono menuturkan, hasil dari rakor itu, diputuskan akan melakukan pemeriksaan pada 73 petugas medis di RS Mitra Keluarga Depok.

Lalu dilanjutkan dengan mengkarantina mereka semua karena terindikasi kontak langsung dengan dua pasien corona.

"Dari 73 orang petugas medis itu, 40 di antaranya menunjukkan gejala batuk, pilek, dan demam. Sedangkan, tanpa gejala 33 orang. Kemudian ada keluarga dari petuga medis RS Mitra Keluarga satu orang," tutur Hardiono.

Baca Juga: Permintaan Makin Tinggi untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Pabrik Televisi di Jepang Banting Setir Produksi Masker

Sementara itu, sejak awal Januari saat Covid-19 mulai berkembang, Pemerintah Depok langsung melakukan langkah antisipasi.

Diawali dengan melakukan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Jawa Barat terkait penanganan Covid-19. Lalu diikuti dengan dikeluarkannya surat  edaran Nomor:445/0404/SURVIM sebagai kewaspadaan terhadap Covid-19.

Idris juga mengintruksikan Direktur Rumah Sakit di Kota Depok dan Kepala Unit Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas seluruh Kota Depok untuk melakukan upaya pencegahan dan antisipasi munculnya kasus pneumonia berat tersebut.

Baca Juga: Gelar KRYD di Kawasan Kedawung Cirebon, Petugas Temukan 14 Remaja Bukan Pasutri di Dalam Kamar Kos

"Kami juga melakukan sosialisasi terkait gejala dan antisipasi terhadap Covid-19. Salah satuya lakukan tindakan antisipasi dengan rajin mencuci tangan" katanya.

Selain itu, Idris juga mengimbau warga Depok untuk segera berhenti merokok karena dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan imun.

"Sistem imun kita menurun karena merokok. Kalau bisa sementara stop merokok. Virus ini akan menyerang saat tubuh kita lemah. Makan juga yang sehat. Ini antisipasinya," lanjutnya.

Baca Juga: Bunuh Dua Petugas Patroli Pencegah Virus Corona, Seorang Pria di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati

Mengakhiri konferensi pers, Idris meminta kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik agar imunitas tubuh selalu sehat dan kuat.

"Segera melapor ke rumah sakit terdekat apabila mengalami gejala demam, batuk dan sesak napas bersamaan," tutup Idris.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah