Menyinggung soal dukungan sumber penghasilan untuk sebuah kerajaan yang disangsikan oleh Babe, Nina Herlina juga menunjukkan bukti ditemukannya keramik zaman Dinasti Ming dan Yuan pada abad XIII – XIV.
Hal tersebut membuktikan adanya perdagangan internasional pada saat itu.
Sementara itu, budayawan Budi Dalton mengaku tergelitik serta tersinggung dengan pernyataan Babe soal galuh adalah brutal.
Dia tidak menemukan padanan kata galuh adalah brutal, termasuk tidak menemukan kamus Armenia – English.
"Saya cari di google, dengan maksud mencari referensi alih bahasa, sampai sekarang belum ketemu. Termasuk kamus Armenia – English. Lebih baik Ridwan Saidi membuktikan kamus yang menjadi acuannya," tutur Budi Dalton.
Di depan peserta pertemuan, Ketua DPRD Ciamis Nanang Permana menegaskan, eksistensi galuh tidak ditentukan oleh Ridwan Saidi. Oleh karena maafkan saja.
"Hampura geus weh. Ingat, eksistensi Galuh tidak ditentukan Ridwan Saidi," katanya.
Setelah mendapat paparan dari narasumber, sebagian warga menyatakan mengambil hikmah atas persoalan tersebut.