PIKIRAN RAKYAT - Pernyataan Ridwan Saidi seorang budayawan asal Betawi membuat geram masyarakat Ciamis, ia menyebutkan di Ciamis tidak ada kerajaan dan Galuh artinya brutal.
Pada salah satu kanal YouTube, Saidi menerangkan tidak ada indikator ekonomi di Ciamis sehingga disimpulkan olehnya tidak ada kerajaan Galuh.
Selain itu yang membuat berang masyarakat Ciamis adalah pernyataannya yang menyebut, Galuh berarti brutal. Saidi menyebut Galuh dari bahasa Armenia yang artinya negatif.
Baca Juga: Mempengaruhi Memori dan Kekebalan Tubuh, Berikut 7 Tanda Bahwa Stres Benar-benar Membunuh
Sikap Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengancam akan melaporkan budayawan Ridwan Saidi ke polisi. Hal itu sebagai imbas dari pernyataan Ridwan Saidi
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Galamedia, Herdiat Sunarya ikut menanggapi terkait ujaran Ridwan Saidi.
"Masyarakat Kabupaten Ciamis merasa terusik atas adanya pernyataan Ridwan Saidi. Kita tanggapi apa yang disampaikan Ridwan Saidi. Kita tidak ujug-ujug ada Galuh, para profesor yang telah meneliti, peninggalannya pun ada," jelas Herdiat di sela aksi yang digelar berbagai elemen masyarakat, di Alun-Alun Ciamis, Jumat 14 Februari 2020.
Herdiat mengatakan masyarakat Ciamis bangga dengan ke-Galuhan, karena itu simbolnya sering dipakai, sehingga pernyataan Ridwan Saidi itu mengusik ketenangan masyarakat Ciamis.
"Kalau perlu kita tuntut secara hukum," tegasnya diiringi tepuk tangan riuh dari peserta aksi.