Alasan Pembangunan Pabrik Pupuk Organik, Nana Sutisna: Masalah Kohe Selama Ini Berdampak pada Sosial-Ekonomi

- 3 Februari 2021, 07:51 WIB
Direktur Utama Perumda Dr. Nana Sutisna, SE., MM., CSMA, memberikan pemaparan alasan dibangunnya pabrik pupuk organik yang didirikan melalui perusahaan patungan dengan nama PT Bioganik Jaya Makmur, di Kel. Cipari, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, Jawa Barat, Selasa 2 Februari 2020.*
Direktur Utama Perumda Dr. Nana Sutisna, SE., MM., CSMA, memberikan pemaparan alasan dibangunnya pabrik pupuk organik yang didirikan melalui perusahaan patungan dengan nama PT Bioganik Jaya Makmur, di Kel. Cipari, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, Jawa Barat, Selasa 2 Februari 2020.* /PR Cirebon/Erix Exvrayanto

Dalam kesempatan ini Direktur Utama Perumda Aneka Usaha  Nana Sutisna melaporkan, bahwa total potensi bahan baku kohe di kecamatan Cigugur berjumlah 144 ton, yang dihasilkan dari 3.200 ekor sapi.

Untuk mengolah potensi bahan baku tersebut perumda melakukan penanganan industri usaha seluas 4.000 meter dikawasan tersebut.

“Dalam master plan kami di area tersebut akan di bangun pabrik seluas 4.000 meter yang di dalam nya akan di bangun kantor, lab, mushola dan tempat uji coba,” ujarnya.

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Kuningan, Minggu 31 Januari 2021 Pagi Cerah Berawan Jelang Sore Hujan

Selain itu ia menegaskan dalam tahun 2022 seluruh potensi bahan baku yang ada di Cigugur akan di olah menjadi bahan jadi.

“Kami berharap dari upaya ini dapat membantu mengurangi pengangguran di Kuningan, Karen jika didirikan pabrik akan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat disini,” ucap Nana Sutisna.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Dr. Ukas Suharfaputra, MP., mengungkapkan, tahun 2020 kemarin target produksi pangan Kabupaten Kuningan mampu memenuhi target bahkan melampaui target.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Kuningan, Sabtu 30 Januari 2021: Diprediksi Berawan hingga Diguyur Hujan

Kabupaten Kuningan merupakan 4 besar dari 27 kabupaten di Jawa Barat dalam produksi komoditi sereal.

“Tahun ini kita akan program kan sedikit demi sedikit mengurangi pupuk non organik melalui kebijakan atau program petani mandiri berbasis pupuk organik lokal. Ada 16 titik yang akan diplot memulai program pupuk berbasis lokal, bentuknya adalah kegiatan, edukasi, dan pelatihan,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah