Longsor di Cihanjuang Makan Korban Jiwa, Petugas Pendata Tewas Tertimbun Longsoran

- 10 Januari 2021, 12:39 WIB
Tim SAR Gabungan mengvakuasi korban longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang, Jawa Barat, yang terjadi pada pukul 15.30 WIB, Sabtu 9 Januari 2021.
Tim SAR Gabungan mengvakuasi korban longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang, Jawa Barat, yang terjadi pada pukul 15.30 WIB, Sabtu 9 Januari 2021. /Dok. Kantor SAR Bandung./

PR CIREBON - Indonesia kembali didera duka lantaran belasan warga di Desa Cihanjuang, Sumedang menjadi korban tanah longsor yang terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Akibat longsoran tersebut, dilaporkan 11 orang meninggal dunia dan 18 lainnya mengalami luka-luka.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menyebut, longsor disebabkan oleh adanya hujan lebat di wilayah barat Indonesia.

Baca Juga: Keluarga Kopilot Pesawat Sriwijaya Air Datangi Posko Ante Mortem: Kami Percaya Diego Selamat

Juru bicara BNPB Raditya Jati mengatakan, longsoran tersebut terjadi pada pukul 4 sore waktu setempat dan terjadi longsor susulan pada 19.30 waktu setempat.

“Longsor pertama dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang tidak stabil. Longsor susulan terjadi saat petugas masih mengevakuasi korban di sekitar lokasi longsor pertama," kata Raditya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Akibat longsor kedua itu menimbulkan korban jiwa dari pihak petugas yang sedang melakukan pendataan data korban longsor yang pertama.

Baca Juga: Ungkap Sosok Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan, Ketua RT: Beliau Sering Isi Tausiah

Pencarian korban tewas untuk sementara ditangguhkan sampai Minggu pagi, karena potensi hujan dan badai yang terjadi sepanjang hari dapat menghambat upaya penyelamatan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo pada Oktober 2020, telah memperingatkan bahwa hujan lebat dari sistem cuaca La Nina dapat memicu banjir dan tanah longsor, serta mempengaruhi hasil pertanian negara.

Pola La Nina dicirikan oleh suhu yang sangat dingin di khatulistiwa Samudra Pasifik.

Baca Juga: Keluarga Ungkap Hal Tak Lazim pada Hari Jatuhnya Pesawat, Ketua RT Sebut Keseharian Kapten Afwan

Seperti diketahui, Indonesia sering mengalami banjir dan tanah longsor, terutama pada musim hujan yang dimulai dari November hingga Maret.

Keadaan tersebut diperburuk dengan adanya penebangan hutan secara ilegal.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x