Dirjen KKP Berikan Bantuan Sembako dan Ikan Konsumsi Kepada Korban Banjir Bandang Garut Selatan

18 Oktober 2020, 13:24 WIB
Ilustrasi - Pembudidaya memantau kolam ikan di sentra ikan tawar Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (20/03/2020). ANTARA/Feri Purnama /

PR CIREBON - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan berupa paket sembako dan ikan konsumsi kepada korban banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Garut Selatan, Jawa Barat.

“Semoga para pembudidaya, pelaku usaha, dan instansi pemerintah kabupaten Garut bisa bekerja normal dan segera pulih kembali,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu 18 Oktober 2020.

Bantuan itu secara simbolis diberikan Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto kepada Bupati Garut Rudy Gunawan dan perwakilan pembudidaya terdampak banjir bandang.

Baca Juga: Biofarma Siap Produksi Vaksin Covid-19 Setelah Selesai Lakukan Uji Klinis Fase 3 pada 1.620 Relawan

Saat memberikan bantuan, Slamet mengatakan ikut prihatin atas musibah bencana alam banjir bandang yang terjadi di Garut.

Oleh karena itu, ujar Rudy, KKP datang ke Kabupaten Garut ini dan memberikan bantuan sebagai rasa kepedulian dan perhatian atas musibah bencana alam itu.

Dalam rangka mengantisipasi bencana alam atau wabah yang berdampak kepada gagal panen, lanjutnya, KKP mempunyai program asuransi bagi pembudidaya dan itulah faedahnya jika ikut asuransi, sehingga kerugian bisa tertanggulangi.

Baca Juga: Kementerian PPPA Sebut Anak Perempuan Lebih Rentan Mengalami Depresi Selama Masa Pandemi Covid-19

“Maka dari itu, saya ajak para pembudidaya untuk segera ikut asuransi bagi pembudidaya,” kaya Slamet dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Untuk jangka pendek, pihaknya datang ke sini untuk melihat langsung dampak musibah banjir bandang besar terhadap pembudidaya dan pelaku usaha.

Ia memaparkan pihaknya memiliki bantuan sembako sebanyak 200 paket dan ikan konsumsi dari Badan Karantina dan Pengendalian Mutu Produk Hasil Kelautan dan Perikanan (BKIPM) sebanyak dua ton yang pada kesempatan ini bisa langsung diterima oleh para pembudidaya.

Baca Juga: Benarkah Es Batu Dapat Mengecilkan Pori Pori? Begini Penjelasan Dokter

“Ini dengan harapan bisa membantu menyambung kebutuhan pangan, sambil menunggu kondisi pulih, dan bisa mulai beraktivitas kembali,” ujarnya.

Slamet juga menuturkan pihaknya hadir untuk bisa melihat langsung kondisi kegiatan budi daya dan mendata pembudidaya yang terdampak, sehingga nantinya akan segera disalurkan bantuan seperti benih dan pakan ikan.

Dengan demikian, lanjutnya, agar nanti ketika kondisi sudah normal kembali, masyarakat bisa langsung bekerja kembali.

Baca Juga: Golongan Darah O dan B Miliki Risiko Lebih Rendah Terkena Covid-19, Peneliti Ungkap Alasannya

“Ini kami langsung datang untuk melihat kondisi para pembudidaya dan Dinas Perikanan Kabupaten Garut bisa membantu mendatanya. Agar para pembudidaya bisa terbantu dan segera berproduksi kembali,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan pembudidaya ikan Garut memang mayoritas pembudidaya skala kecil atau tidak padat modal dan teknologi.

Adanya bencana seperti sekarang memang menjadi pukulan tersendiri bagi mereka, dan sulit untuk bisa kembali berproduksi karena harus menelan kerugian yang signifikan.

Baca Juga: PLN Hadirkan Listrik 24 Jam di Perbatasan NTT-Timor Leste, Bupati Kupang: Penerangan Sangat Penting

Menurut Rudy, Dinas Perikanan bisa membantu pembudidaya agar memanfaatkan program pemerintah, salah satunya seperti asuransi bagi pembudidaya, sehingga kerugian pembudidaya yang terkena bencana alam bisa tertanggulangi dengan asuransi.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler