Banjir dan Longsor akan Datang Menerjang Indonesia, BNPB: Siaga Efek Fenomena Alam La Nina

- 12 Oktober 2020, 20:39 WIB
Doni Monardo Kepala BNPB
Doni Monardo Kepala BNPB /Pikiran-rakyat.com

PR CIREBON - Akhir-akhir ini sering sekali terjadi banjir dan longsor di beberapa wilayah. Hal ini yang membuat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) angkat bicara.

Dirinya menyampaikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk bersiap siaga dalam mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan longsor seiring memasuki musim penghujan.

"Lakukan langkah persiapan, apel siap siaga setiap hari, cek perahu, cek tenda, cek obat-obatan, makanan siap saji, keperluan ibu hamil dan anak balita, selimut dan lain-lain. Perlu disiapkan lebih awal," ungkap Doni dalam konferensi pers virtual, dikutip  PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 12 Oktober 2020.

Lantaran saat ini sedang terjadi anomali cuaca yang artinya curah hujan menjadi lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan biasanya.

Baca Juga: Posko Aduan UU Omnibus Law Menjamur di Jateng, Ganjar Senang: Akses Masyarakat Bebas Berpendapat

Doni menjelaskan pada Oktober tahun lalu, masih terjadi sejumlah kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi Indonesia, sedangkan pada tahun ini di bulan yang sama malah terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi di daerah karhutla.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kondisi cuaca Indonesia akan mengalami cuaca yang cukup ekstrim yaitu peningkatan curah hujan selama tiga bulan ke depan dan akan berlangsung hingga Maret 2021.

Meningkatnya curah hujan di sejumlah wilayah ini diakibatkan terkena dampak dari fenomena alam La Nina.

Baca Juga: 12 Ribu Daerah Indonesia Masih Tanpa Koneksi Internet, Menkeu Minta Pengembangan ICT Dikejar 2021

Doni mengaku surat edaran yang telah disipakan BNPB telah diberikan kepada setiap kepala daerah baik itu gubernur maupun bupati dan walikota terkait peningkatan kewaspadaan terhadap risiko terjadinya bencana banjir dan longsor.

Selain itu Kepala BNPB juga turut meminta kepada Rukun Tetangga (RT)  dan Rukun Warga (RW) bersama masyarakat untuk bergotong royong membersihkan drainase ata got dan selokan yang sudah mengendap karena sampah yang tertimbun yang akan mengakibatkan tersumbat dan bajir, apabila hujan deras dengan intensitas yang lama.

"Kita dituntut memperhatikan alam sekitar kita, jangan sampai ketika hujan terjadi banjir kemudian terdapat kerugian atau korban yang tidak diharapkan," kata Doni.

Masyarakat pun tentunya harus memiliki kesadaran terhadap daerahnya masing-masing, terutama rumah-rumah yang berada dekat aliran sungai agar selalu waspada bila menadapat informasi mengenai banjir di daerah hulu sungai.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x