Gawat Musim Kemarau, Belasan Ribu Warga Kota Sukabumi Alami Krisis Air Bersih, BPBD Lakukan Ini

8 September 2023, 08:28 WIB
Gawat Musim Kemarau, Belasan Ribu Warga Kota Sukabumi Alami Krisis Air Bersih, BPBD Lakukan Ini /Antara/

SABACIREBON - Kekeringan atau musim kemarau melanda Kota Sukabumi Jawa Barat. Akibatnya, salah satu dampaknya kini masyarakat setempat mengalami krisis air bersih.

Tidak tanggung-tanggung,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, mencatat mereka yang kini terdampak krisis air bersih jumlahnya mencapai belasan ribu jiwa.

Dikutip dari Antaranews, kondisi tersebut terjadi dari Agustus-September 2023. Di mana kekeringan sudah melanda mereka, sehingga mempengaruhi pada ketersediaan air bersih.

Baca Juga: Kalahkan Pramudia Yeremia, Bagas Fikri Melaju ke Perempat Final China Open 2023

"Data sementara yang masuk ke kami ada 13.975 jiwa yang terdampak krisis air bersih. Mereka tersebar di enam kecamatan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami di Sukabumi pada Kamis, 7 September 2023.

Zulkarnain menyebutkan, belasan ribu jiwa tersebut berasal dari 3.966 kepala keluarga. Warga yang terdampak krisis air bersih ini tersebar di Kecamatan Warudoyong, Cikole, Cibeureum, Baros, Lembursitu dan Gunungpuyuh.

Dengan demikian hanya satu kecamatan saja yang hingga kini belum ada warganya yang terdampak krisis air bersih yakni Kecamatan Citamiang.

Baca Juga: Jonatan Melaju ke Perempat Final China OPen 2023 dan akan Berhadapan dengan Shesar

Untuk menanggulangi permasalahan ini, pihaknya mengintensifkan penyaluran air bersih ke 33 lokasi terdampak dengan jumlah air yang sudah disalurkan sebanyak 122.480 liter.

Distribusi air bersih rutin dilakukan setiap hari yang juga dibantu embaga lain seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi maupun Polres Sukabumi Kota.

Adapun rincian jumlah penerima manfaat dari layanan distribusi air bersih untuk Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 224 KK atau 1.120 jiwa dengan jumlah air bersih yang disalurkan sebanyak 5 ribu liter.

Baca Juga: Putri Ariyani Bawakan Lagu Band U2 di AGT 2023, Berikut Ini Profil dan Sederet Album U2

Kemudian Kecamatan Warudoyong ada 441 KK atau 1.452 jiwa dengan jumlah air yang didistribusikan sebanyak 20 ribu liter, Kecamatan Lembursitu ada 1.283 KK atau 4/283 jiwa dengan jumlah air yang didistribusikan sebanyak 42.480 liter.

Selanjutnya, Kecamatan Cikole ada 385 KK atau 1.680 jiwa dengan jumlah air yang didistribusikan sebanyak 20 ribu liter, Kecamatan Cibeureum ada 656 KK atau 1.800 jiwa dengan jumlah air yang didistribusikan sebanyak 8 ribu liter dan Kecamatan Baros ada 897 KK atu 3.400 jiwa dengan jumlah air yang didistribusikan sebanyak 22 ribu liter.

Adapun daerah yang paling parah terdampak kemarau panjang sehingga menyebabkan krisis air bersih adalah Kecamatan Lembursitu. Di mana ada 13 titik yang mengalami krisis air bersih yang tersebar di empat kelurahan.

Baca Juga: Tumpukan Sampah di Kota Bandung Mulai Diangkut ke Zona Darurat TPA Sarimukti.

"Layanan distribusi air bersih akan terus kami lakukan karena hingga kini masih banyak laporan dari warga yang meminta disalurkan air bersih ke daerahnya," tambahnya.

Zulkarnain mengatakan jika kemarau terus berkepanjangan maka tidak menutup kemungkinan luas daerah yang mengalami krisis air bersih semakin meluas. Maka dari itu, ia mengimbau kepada warga untuk menghemat penggunaan air dan jika membutuhkan pasokan bisa menghubungi pihaknya.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler