Proses Belajar Mengajar SDN Panyaweuyan di Tenda Peleton Resimen IV Paspelopor Brimob

6 Desember 2022, 14:52 WIB
Siswa SDN Panyaweuyan Desa Ciherang Pacet Cianjur mulai proses Belajar Mengajar dalam tenda Resimen IV Pas Pelopor Brimob, Senin 5 Desember 2022 /Uyun Achadiat/

SABACIREBON. “Hidup Brimob..! Terima Kasih Brimoooob..!,” teriakan itu diucapkan pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panyaweuyan dan sejumlah gurunya di Kampung Panyaweuyan Desa Ciherang Kec. Pacet Kabupaten Cianjur, Senin 5 Desember 2022.

 Setelah ditelusuri, ternyata ucapan terima kasih pada Korps Brimob itu karena mulai Senin 5 Desember 2022, aktivitas belajar mengajar di SD bisa berjalan kembali di dalam tenda peleton dari Resimen IV Paspelopor Brimob.

 Baca Juga: Bak Belum Lepas Kutukan Kasus Korupsi Sunjaya, Pejabat Cirebon Diperiksa KPK, Diskominfo Rame-rame ke Semarang

Seperti diketahui, berbagai aktivitas, termasuk proses belajar mengajar di beberapa sekolah praktis lumpuh setelah diguncang gempa bermagnitudo 4.6 SR dua pekan lalu.

 Akibat gempa itu, bangunan SDN Panyaweuyan memang tidak rusak berat, kecuali satu bangunan hancur, namun retakan-retakan itu sangat menghawatirkan bila digunakan untuk proses belajar mengajar.

 Baca Juga: Pengobatan Herbal : Kirinyuh, Tanaman Obat Serbaguna dan Cara Mengolahnya (Bagian 2)

Solusi akhirnya ditemukan karena Resimen IV Paspelopor Brimob yang sejak hari kedua setelah gempa trjadi sudah mendirikan 8 tenda peleton yang menampung lebih dari 600 pengungsi, menyediakan tenda peleton untuk proses belajar mengajar.

 "Seneng banget, untung ada Bapak-bapak Brimob. Kami bisa melakukan proses bejalar mengajar lagi dengan tenang,” tutur Kepala Sekolah SDN Panyaweuyan, Ani Murhayani yang menyebut ada 274 siswa di sekolah yang dikomandoinya dengan 11 guru.

 Baca Juga: Langkah Langka : Pelanggar Lalulintas di Garut Diajak ‘Nyaneut’

Saat ditanya sampai kapan akan melaksanakan proses belajar mengajar ini akan dilakukan di bawah tenda peleton dari Resimen IV Pelopor Brimob, Ani hanya menyebut kemungkinan sampai sekolahnya dibangun lagi.

 Menurut Ani, sepengetahuannya di wilayahnya ada 7 sekolah yang terdampak gempa Cianjur dan belum diketahui apakah sekolah terdampak gempa lainnya itu sudah bisa melaksanakan proses belajar mengajar atau belum.

Guru, Murid dan beberap anggota Brimob dari Resimen IV Paspelopor berfoto bersama di depan tenda peleton yang dijadikan ruang kelas, Senin 5 Desember 2022

 Baca Juga: Inilah, Setidaknya 4 Tanda Perubahan Perilaku Orang yang akan Meninggal, dalam Menghadapi Syakaratul Maut

Ani dan para guru lainnya sangat bersyukur bisa secepatnya melaksanakan proses belajar mengajar. “Hanya tata usaha yang masih bekerja di bangunan SD, semua guru juga berkumpul dalam tenda,” tutur Ani.

 Bahkan Ani bukan hanya bersyukur, tapi mengungkapkan rasa bangganya karena ada satu alumninya yang kini menjadi Komandan Brimob yang membawa pasukannya membantu menyediakan tenda dan berbagai keperluan lainnya untuk pengungsi dan juga untuk kelancaran proses belajar mengajar.

 Baca Juga: Peristiwa Langka : Pengguna Nomor Punggung 13 itu Tersambar Petir pada Tanggal 13

“Itu  Pak Komandan Wahyu kan alumni sekolah kami. Ia datang ke daerahnya pas kami sangat membutuhkan” tutur Ani dengan bangga.

Ani juga mengatakan akan menceriterakan bukan saja pada seluruh siswanya, tapi juga pada masyarakat lainnya bahwa Komandan Resimen IV Pelopor Brimob AKBP Wahyu itu putra daerah Panyaweuyan, alumni SDN Panyaweuyen.

Untuk memberi motivasi dan semangat, bahwa dengan belajar dan kerja keras, bukan hambatan bagi warga kampung Panyaweuyan dan juga kampung desa lainnya untuk bisa meraih cita-cita setinggi mungkin dan menjadi orang berguna bagi sesama. “Paling itu sudah dibuktikan dengan Pak Komandan Wahyu,” tuturnya.

 Siang harinya, seluruh murid mendapat bantuan dari Kemensos berupa tas, buku beserta perlengkapan tulis. “Terima kasih Kemensos,” tuturnya

  Baca Juga: Rahasia Melly Goeslaw Menghilangkan Rasa Lapar, Berat Badannya turun 23 Kilogram..!

Rasa syukur dan bangga juga diungkapkan Koordinator Pengungsi Posko Mandiri Panyaweuyan Momon atas kehadiran anggota Brimob yang sangat membantu.

  “Pak Wahyu, komandannya pan orang Panyaweuyan.. sangat membantu kami,” tutur Momon sambil menyebut jumlah pengungsi sudah mulai berkurang yang tadinya lebih dari 600 jiwa, kini tingga 170 jiwa. “Sudah termasuk relawan,” tuturnya. ***

z

 

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler