Cegah Bencana Longsor, 58.280 Rumput Vetiver Ditanam di Tanggul Sungai Cimanuk Indramayu

12 Februari 2020, 13:45 WIB
Penanaman rumput vetiver di tanggul Sungai Cimanuk Indramayu.* // ANTARA/Khaerul Izan

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 58.280 rumput vetiver ditanam di tanggul Sungai Cimanuk Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Penanaman veiver tersebut dilangsukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor yang bisa mengakibatkan banjir di daerah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana ikut berkomentar terkait penanaman rumput vetiver dikawasan tanggyn Sungai Cimanuk tersebut.

Baca Juga: Loncat dari Motor, Satlantas Bintang Mas Ciduk Remaja Pembawa Sabu di Dalam Tas Doraemon

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Antara, Sungai Cimanuk ditanami rumput vetiver untuk mengantisipasi terjadinya longsor.

"Kita perkuat tanggul Sungai Cimanuk dengan penanaman rumput vetiver, terutama yang sudah kritis," ujar Edi.

Edi mengatakan, jumlah rumput vetiver yang ditanam pada kali ini yaitu sebanyak 58.280 batang yang melibatkan instansi seperti TNI, Polri dan masyarakat.

Baca Juga: Korban Tewas Virus Corona Tembus 1.000 Jiwa, WHO Naikkan Status Ancaman Sangat Serius

Lahan yang sudang kritis rentan terjadinya bencana longsor, tanah yang terkikis terus menurus kelamaan akan menjadi rapuh.

Penanaman rumput vetiver, diharapkan bisa meminimalkan dan mengantisipasi terjadinya longsor tanggul Sungai Cimanuk terutama yang sudah kritis.

"Karena akar dari rumput vetiver itu panjangnya 5 sampai 6 meter dan kekuatannya juga bisa diandalkan," tambah Edi.

Baca Juga: Berikan Dana Hibah Ratusan Miliar pada Tujuh Organisasi, Ridwan Kamil: Bukan untuk Kepentingan Pribadi

Rencana yang dilakukan Edi ini tidak hanya akan direalisasikan di wilayah sungai Cimanuk. Namun Edi menyampaikan bahwa ingin menanam di beberapa titik lagi.

Nantinya, pihaknya akan terus melakukan penanaman rumput tersebut di beberapa titik yang memang menjadi rawan akan longsor.

"Kami juga akan menanam rumput ini di tanggul yang lain. Terutama yang sudah kritis," katanya.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler