Tunggu Hasil Akhir Perhitungan Suara, Biden Berorasi: Kami Lawan Tapi Kami Bukan Musuh

- 7 November 2020, 16:28 WIB
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden

PR CIREBON - Meskipun angka pasti masih belum juga muncul, penantang Demokrat, Joe Biden, menyampaikan orasi menjelang titik kemenangannya dalam perebutan kursi presiden Amerika Serikat (AS).

"Kita belum mendapatkan hasil yang jelas, tetapi kami akan memenangkan perlombaan ini," kata Biden, Sabtu 7 November 2020.

"Kami berada di jalur untuk mendapatkan lebih dari 300 suara elektoral," katanya lagi.

Baca Juga: Diam-diam Trump Diharapkan Eks Pejabat Gedung Putih, Mulvaney: Semoga Calonkan Diri di Pilpres 2024

“Kami mungkin lawan, tapi kami bukan musuh,” kata Biden kepada para pendukungnya di Delaware. "Kami rakyat Amerika."

“Satu hal yang sangat saya banggakan adalah betapa baiknya keberhasilan kami di seluruh Amerika,” lanjut Biden, mengutip keunggulannya di negara bagian merah Arizona dan Georgia, kandang para pendukung Republik.

Dia juga mendorong agar semua pihak bersabar.

"Saya tahu memandangi penghitungan suara ini bisa sangat lamban," katanya dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi RRI.

Baca Juga: Menunggu Perhitungan Akhir Pilpres, Kepala staf Presiden Trump Mark Meadows Terkonfirmasi Covid-19

“Ini bisa  membuat mati rasa.”

Meski demikian, ia menegaskan bahwa angka-angka itu mewakili pemilih yang suaranya harus didengar.

Sementara itu sebelumnya Calon presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, membalas pernyataan Donald Trump, yang menuduh ada indikasi kecurangan dalam proses penghitungan suara dalam pemilihan presiden AS.

"Tidak ada yang bisa mengambil demokrasi kita," kata Biden melalui cuitan di Twitter, seperti dikutip dari Associated Press, Jumat 6 November 2020.

Baca Juga: Mengejutkan Debat Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020 Tak Menarik, Kaesang: Mending Nonton Lain

"Amerika sudah sejauh ini, sudah melalui pertarungan yang sangat banyak dan bertahan untuk membuat hal itu terwujud," lanjutnya.

Trump terus mengklaim tanpa bukti jika Joe Biden dan Partai Demokrat mencoba mencurangi Pilpres AS karena penghitungan suara di beberapa wilayah kunci diperpanjang.

"Petinggi Demokrat tak pernah percaya mereka bisa memenangkan pilpres ini. Sejujurnya, saya sangat percaya hal itu, itulah mengapa mereka mengirimkan surat suara di mana ada korupsi dan penipuan yang luar biasa terjadi," kata Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih.

Baca Juga: Trump Tempuh Jalan Sulit, Mahkamah Agung Diminta Ikut Campur Tangan

"Mereka mengirimkan puluhan juta surat suara yang tidak diminta tanpa tindakan verifikasi apa pun. Dan saya sudah memberitahu semua orang bahwa hal ini akan terjadi," tambah Trump.

Trump mengatakan jika dirinya ingin Pilpres yang adil dan orang yang jujur, karena ini merupakan pekerjaan snagat penting.

"Kami menginginkan pilpres yang adil dan kami menginginkan sebuah penghitungan yang jujur dan kami menginginkan orang-orang jujur bekerja di belakangnya, karena ini adalah pekerjaan yang sangat penting. Maka dari itu negara ini akan menang. Begitulah cara AS akan menang," kata Trump.

Baca Juga: Terkait Teori Konspirasi Pilpres AS 2020, Facebook dan TikTok Blokir Banyak Tagar Bernada Menyerang

Dikutip dari Associated Press, suara untuk Trump hanya 47,9 persen atau 69.604.216 juta, sedangkan Biden 50,5 persen atau sekitar 73.466.520 juta. Sementara suara Electoral College, Joe Biden mendapatkan sebanyak 264 dan Donald Trump 214.

Trump mengatakan dia menganjurkan untuk berhenti melakukan penghitungan "suara yang datang terlambat". Ini mengacu pada surat suara yang dikirim melalui pos karena pandemi Covid-19.

"Saya telah memenangkan banyak keadaan kritis, termasuk kemenangan besar," klaimnya.

Baca Juga: Tanggapi Soal Klaim Kemenangan Joe Biden, Trump: Saya Juga Bisa, Proses Hukum Baru Saja Mulai!

Saat ini ada lima negara bagian yang belum menyelesaikan perhitungannya. Yakni Alaska (3 suara elektoral), Georgia (16), Nevada (6), North Carolina (15), dan Pennsylvania (20).***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x