Menunggu Perhitungan Akhir Pilpres, Kepala staf Presiden Trump Mark Meadows Terkonfirmasi Covid-19

- 7 November 2020, 16:08 WIB
Ilustrasi pemilu AS
Ilustrasi pemilu AS /Pixabay/TheDigitalArtist




PR CIREBON - Kepala staf Presiden Donald Trump Mark Meadows telah didiagnosa terjangkit virus Corona. Berita ini dikonfirmasi oleh dua pejabat senior administrasi pada hari Jumat 6 November 2020.

Berdasarkan keterangan itu, bahwa Meadows telah dilakukan tes dan hasilnya positif Virus Corona, virus yang telah menewaskan lebih dari 236.000 orang Amerika hingga saat ini.

Akan tetapi, mereka tidak memberikan rincian tentang kapan kondisi kepala staf itu menurun akibat  virus atau kondisinya saat ini. Diketahui, diagnosisnya pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News.

Baca Juga: Mengejutkan Debat Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020 Tak Menarik, Kaesang: Mending Nonton Lain

Diketahui, Meadows melakukan perjalanan dengan Trump menjelang hari pemilihan dan terakhir muncul di depan umum pada Rabu, 4 November 2020 dini hari tanpa mengenakan masker saat Trump secara keliru mendeklarasikan kemenangan dalam penghitungan suara.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia, dia menjadi salah satu ajudan dekat di sekitar Trump ketika presiden itu positif Covid-19 lebih dari sebulan yang lalu.

Ini menandai kasus terbaru virus di Sayap Barat, yang bahkan tidak kurang dari dua minggu setelah Marc Short, kepala staf Wakil Presiden Mike Pence, dan ajudan lainnya dites positif terjangkit Virus Corona.

Baca Juga: Trump Tempuh Jalan Sulit, Mahkamah Agung Diminta Ikut Campur Tangan

Pada awal Oktober, Trump bersama dengan ibu negara Melania Trump dan setidaknya 24 orang lainnya dites positif Covid-19, setelah Trump mengadakan pertemuan besar bersama orang-orang yang tidak mengenakan masker.

Trump telah berulang kali mengatakan bahwa bangsa ini "membulatkan giliran" pada pandemi, yang merupakan top of mind bagi pemilih dalam pemilihan hari Selasa.

Sementara itu, diketahui Kasus Covid-19 di AS telah meningkat lebih dari 50 persen dalam dua minggu terakhir. Menurut analisis AP data dari John Hopkins University, rata-rata bergulir tujuh hari untuk kasus baru harian naik dari 61.166 pada 22 Oktober menjadi 94.625 pada 5 November.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x