Bela Presiden Macron yang Banyak Dikecam, Menlu UEA : Dia Tidak Ingin Mengisolasi Muslim di Barat

- 3 November 2020, 20:03 WIB
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash membela Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berusaha mengecualikan Muslim: Menlu UEA, Anwar Gargash membela Presiden Prancis yang banyak dikecam dan menyebutkan bahwa Macron tidak ingin mengisolasi Muslim di Barat.
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash membela Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berusaha mengecualikan Muslim: Menlu UEA, Anwar Gargash membela Presiden Prancis yang banyak dikecam dan menyebutkan bahwa Macron tidak ingin mengisolasi Muslim di Barat. /Twitter @adeelhalidjilani

PR CIREBON – Polemik yang disebabkan pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, masih menuai kecaman dari banyak warga dunia, terutama masyarakat Muslim. Selain itu, pemerintah di banyak negara, termasuk Indonesia, mengecam pernyataan Macron.

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Anwar Gargash, mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah benar dalam seruannya untuk mereformasi Islam dan mengintegrasikan Muslim ke dalam masyarakat.

“Muslim harus mendengarkan baik-baik apa yang dikatakan Macron dalam pidatonya. Dia tidak ingin mengisolasi Muslim di Barat, dan dia sepenuhnya benar,” kata Anwar Gargash kepada harian Jerman, Die Welt, yang dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Middle East Monitor.

Baca Juga: Temukan Kejanggalan di Pasal UU Ciptaker, PKS: Tidak Semestinya Barang Cacat Diberikan untuk Rakyat

Gargash tidak setuju dengan klaim bahwa Macron berusaha untuk mengecualikan Muslim.

“Muslim perlu diintegrasikan dengan cara yang lebih baik. Negara Prancis memiliki hak untuk mencari cara untuk mencapai hal ini secara paralel dengan memerangi ekstremisme dan penutupan masyarakat,” tuturnya.

Pejabat UEA tersebut menuduh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeksploitasi kemarahan anti-Macron di seluruh dunia Arab dan Muslim untuk keuntungan pribadi. Dia memuji permusuhan Macron terhadap pemimpin Turki itu.

Baca Juga: ISIS Diduga Jadi Dalang Serangan Teror Wina, Austria Kerahkan 1.000 Personel Keamanan

“Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah salah satu dari sedikit politisi Eropa yang secara terbuka menentang ekspansi regional Turki. Eropa perlu mengambil posisi bersatu di Turki,” kata Gargash.

Dia mengklaim bahwa Erdogan memanfaatkan kelemahan untuk keuntungannya sendiri. Saat dihadapkan dengan garis merah, dia akan siap untuk bernegosiasi.

Pernyataan Gargash datang di tengah protes yang terus berlanjut di dunia Arab dan Muslim terhadap pernyataan Macron tentang Islam di mana dia menuduh Muslim separatisme dan membela penerbitan kartun tentang Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Hadiri Rakornas FKUB, Ma’ruf Amin Sebut Moderasi Beragama Kunci Terciptanya Toleransi dan Kerukunan

Menyusul seruan boikot produk Prancis, Macron mendinginkan retorikanya dan mengatakan bahwa dia memahami perasaan umat Islam tentang kartun tersebut.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: middleeastmonitor.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah