Baca Juga: Jazuli Juwaini Sebut Kegaduhan yang Dibuat Presiden Prancis Bisa Selesai Jika Macron Minta Maaf
“Orang-orang mulai mempertanyakan seluruh proses bahkan pada saat mereka (negosiator) mendekati kesepakatan damai potensial,” katanya.
Melihat serangan keji terhadap warga sipil dan instalasi sipil ini menciptakan suasana hati yang negatif di antara publik dan pemerintah juga harus mengambil pendekatan yang keras untuk mengelola ekspektasi masyarakat.
Beberapa pusat pendidikan telah diserang selama bertahun-tahun oleh kelompok bersenjata, termasuk ISIL.
Baca Juga: WHO Beri Tips Hadapi Pandemi Covid-19, Berikut 5 Langkah Jaga Kesehatan Mental
Tahun lalu, sebuah bom di luar gerbang kampus Universitas Kabul menewaskan delapan orang.
Pada 2016, 13 orang tewas ketika orang-orang bersenjata menyerang Universitas Amerika di Kabul.
Setidaknya 24 siswa tewas bulan lalu ketika pejuang ISIS melakukan pemboman bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di lingkungan Dashte Barchi yang mayoritas Syiah di ibu kota.
Baca Juga: Resmi Dijadikan Undang-undang, Mensesneg Akui Ada Kekeliruan Teknis dalam UU Cipta Kerja
Kekerasan telah melanda Afghanistan sementara pemerintah dan negosiator Taliban telah bertemu di Qatar untuk mencoba menengahi kesepakatan damai yang akan memungkinkan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dan mengakhiri perang terlama.***