Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Monster Baru, Kim Jong Un: Kami Terus Bangun Pertahanan

- 11 Oktober 2020, 16:21 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saar menghadiri parade militer untuk rayakan 75 tahun Partai Buruh Korea, Sabtu (10/10/2020).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saar menghadiri parade militer untuk rayakan 75 tahun Partai Buruh Korea, Sabtu (10/10/2020). /AFP/BBC

PR CIREBON - Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tak terlihat pada parade militer yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Sabtu, memamerkan senjata jarak jauh negara itu untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Para analis mengatakan rudal itu, yang ditunjukkan pada kendaraan pengangkut dengan 11 axles, akan menjadi salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) jalan raya terbesar di dunia jika bisa dioperasikan.

"Rudal ini adalah monster," kata Melissa Hanham, wakil direktur Open Nuclear Network. Dikuti PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Anies Baswedan Kurangi Rem Darurat di PSBB Kali Ini, Sejumlah Sektor Diizinkan Beroperasi Kembali

Juga ditampilkan adalah Hwasong-15, yang merupakan rudal jarak jauh yang pernah diuji oleh Korea Utara, dan yang tampaknya merupakan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM) baru.

Menjelang pawai, yang diadakan untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh yang berkuasa, pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan Kim Jong Un dapat menggunakan acara tersebut untuk mengungkap senjata strategis baru seperti yang dijanjikan sebelumnya tahun ini.

Seorang pejabat senior pemerintah AS menyebut tampilan ICBM mengecewakan dan meminta pemerintah untuk bernegoisasi untuk mencapai denuklirisasi total.

Baca Juga: Trump Kembali Kampanye Pilpres AS, Dokter: Jangan Khawatir, Tak Ada Lagi Risiko Penularan Covid-19

Parade tersebut menampilkan rudal balistik Korea Utara untuk pertama kalinya sejak Kim bertemu dengan para pemimpin internasional, termasuk Presiden AS Donald Trump, pada 2018.

Pejabat AS itu mengatakan Washington berpegang teguh pada empat komitmen yang dibuat oleh Trump dan Kim pada pertemuan bersejarah mereka pada bulan Juni tahun itu, termasuk janji oleh Pyongyang untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea.

Kim tidak menyebut langsung Amerika Serikat atau pembicaraan denuklirisasi yang sekarang terhenti.

"Kami akan terus membangun kekuatan pertahanan nasional dan pencegahan perang untuk membela diri," kata Kim, tetapi berjanji bahwa kekuatan militer negara tidak akan digunakan secara preemptive.

Baca Juga: Warga Jawa Timur Waspada! BMKG Prediksikan Angin Kencang di Tiga Kabupaten, Malang Termasuk ?

Kim menyalahkan sanksi internasional, topan, dan virus korona karena mencegahnya memenuhi janji-janji kemajuan ekonomi.

"Saya malu karena saya tidak pernah bisa membayar Anda dengan layak atas kepercayaan Anda yang sangat besar," katanya.

"Upaya dan pengabdian saya tidak cukup untuk membawa orang-orang keluar dari mata pencaharian yang sulit," ujarnya melanjutkan.

Video itu menunjukkan Kim muncul saat jam berdentang tengah malam. Mengenakan jas abu-abu dan dasi, dia melambai ke kerumunan dan menerima bunga dari anak-anak sambil dikelilingi oleh pejabat militer di Lapangan Kim Il Sung yang baru saja direnovasi di Pyongyang.

Baca Juga: Covid-19 Jakarta Masih Meningkat, Anies Baswedan Terapkan PSBB Transisi hingga 25 Oktober 2020

Kim berbicara selama hampir setengah jam, sering kali terlihat berkeringat meskipun udara pagi yang sejuk, meneteskan air mata saat berterima kasih kepada pasukan, dan tersenyum serta tertawa saat melihat misil.

Pawai itu sangat tinggi koreografinya, dengan ribuan pasukan berbaris dalam formasi, menampilkan peralatan militer konvensional baru termasuk tank, dan jet tempur yang meluncurkan suar dan kembang api.

Para ahli mengatakan bahwa ICBM baru yang lebih besar kemungkinan dirancang untuk membawa beberapa kendaraan masuk kembali independen (MIRV), memungkinkannya untuk menyerang lebih banyak target dan membuat intersepsi lebih sulit.

Michael Elleman, direktur Non-Proliferasi dan Kebijakan Nuklir di Institut Internasional untuk Kajian Strategis, memperkirakan di Twitter bahwa rudal besar baru itu berpotensi mengirimkan 2.000 hingga 3.500 kg ke titik mana pun di CONUS, membuatnya lebih mampu daripada Soviet R-16 atau R-26 ICBM yang tidak pernah digunakan.

Baca Juga: Demo Sudah Berlalu, Sekarang Polisi Kejar Mobil Pemasok Bom Molotov

ICBM baru kemungkinan dimaksudkan untuk menghilangkan keraguan tentang kemampuan Korea Utara untuk menyerang benua Amerika Serikat, dan ancaman tersirat bahwa mereka sedang mempersiapkan untuk menguji rudal yang lebih besar, kata Markus Garlauskas, mantan perwira intelijen AS untuk Korea Utara.

"Jika Hwasong-15 bisa membawa hulu ledak nuklir super besar ke mana saja di AS, maka pertanyaan yang wajar adalah apa yang bisa dibawa oleh rudal yang lebih besar ini," katanya.

Pyongyang secara luas diperkirakan akan menguji rudal yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang, sebut Riki Ellison, pendiri Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal nirlaba, mengirim pesan kepada Trump dan penantang Demokratnya, Joe Biden.

Jenny Town, seorang rekan di Stimson Center, mengatakan tidak jelas apakah rudal yang ditampilkan adalah mock up konseptual atau rekayasa atau prototipe yang bisa diterapkan.

Tampaknya sangat tidak mungkin mereka akan mencoba menerapkan sistem ini tanpa mengujinya setidaknya sekali," ucapnya***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x