"Saya tidak tahu siapa Proud Boys tapi siapa pun mereka, mereka harus mundur. Mundur, biarkan penegak hukum melakukan tugasnya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Biden juga mencela Trump karena gagal berbicara langsung kepada publik AS tentang penderitaan mereka selama krisis Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 206.000 orang Amerika.
Baca Juga: Masyarakat dan Toko Tak Patuh Prokes Covid-19, Satpol PP Kota Bandung Kantongi Denda Rp47 Juta
“Apakah presiden kalian tahu atau memahami apa yang kalian alami? Atau apakah dia mengabaikan kalian, merendahkan kalian, berbohong pada kalian?" tanya Biden pada penonton debat.
Setelah presiden gagal secara eksplisit mengutuk supremasi kulit putih, Senator Tim Scott, satu-satunya Republikan kulit hitam di Senat AS, mengatakan bahwa dia yakin Trump perlu memperbaiki komentarnya.
“Supremasi kulit putih harus dikecam di setiap kesempatan. Saya pikir presiden salah bicara, dan dia perlu memperbaikinya,” kata Scott kepada wartawan.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Didatangkan dari 3 Negara, Pemerintah Indonesia Prioritaskan Dua Kelompok Ini
Trump menghabiskan sebagian besar waktu debatnya dengan menginterupsi Biden, menuduhnya dikendalikan oleh radikal sayap kiri dan mencoba menyembunyikannya dengan komentar tentang urusan bisnis masa lalu putranya, Hunter.
Sementara Biden sebagian besar menjaga ketenangannya dan berhadapan langsung dengan Trump selama 90 menit penuh, menyerang penanganan pandemi, hubungan ras, dan ekonomi.
Trump sebelumnya telah menyindir bahwa Biden terlalu tua untuk pekerjaan sebagai presiden dan kemampuan mentalnya telah berkurang karena usia. Sementara itu, Biden menyebut Trump sebagai badut, pembohong, dan anak anjing Putin.***