Pejabat Korsel yang Ditembak Mati Dituding Pembelot, Keluarga: Tidak Ada Tanda-tanda Membelot

- 30 September 2020, 19:41 WIB
Kolase Bendera Korea Utara dan Korea Selatan
Kolase Bendera Korea Utara dan Korea Selatan /Pixabay

PR CIREBON - Saudara dari pejabat perikanan Korea Selatan yang ditembak mati dan diduga dibakar oleh tentara Korea Utara minggu lalu mengungkapkan bahwa dia tidak akan pernah membelot dan meminta Pyongyang untuk mengembalikan tubuhnya.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan permintaan maaf yang jarang terjadi setelah apa yang dia gambarkan sebagai pembunuhan tak terduga dan memalukan terhadap pejabat itu, yang menurut Seoul melompati kapal dalam upaya untuk membelot.

Mengutip sumber intelijen, Seoul mengatakan pria itu, yang dinamai Lee, ditemukan terapung oleh pasukan Korea Utara yang menginterogasinya di dalam air sebelum menembaknya dan membakar tubuhnya sebagai tindakan pencegahan terhadap virus Corona.

Baca Juga: Mengenal Sosok 7 Pahlawan Revolusi Indonesia, Difitnah Lakukan Makar hingga Diculik PKI dan Terbunuh

Penjaga pantai mengatakan bahwa penyelidikan awal telah mengesampingkan upaya bunuh diri atau jatuh secara tidak sengaja dari kapal, menambahkan Lee memiliki hutang judi yang sangat besar.

Tetapi saudara laki-lakinya, Lee Rae-jin, membantah temuan tersebut, mengatakan tidak ada tanda-tanda dia berencana untuk membelot dan bangga dengan pekerjaannya.

"Mereka terus mengungkit masalah keluarga dan hutang saudara laki-laki saya, tapi bukankah semua 50 hingga 60 persen dari warga Korea Selatan biasa dengan hal seperti itu?" Lee mengatakan saat konferensi pers dengan koresponden asing di Seoul yang dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari CNA.

Baca Juga: Bagikan Modal Kerja ke Pedagang Berskala Mikro, Presiden Jokowi Harapkan Usaha Tidak Sampai Tutup

"Saya berbicara dengannya dua hari sebelum kematiannya dan dia tidak pernah menyebutkan atau memberikan tanda-tanda untuk membelot."

Dalam konferensi pers sebelumnya, Penjaga Pantai mengatakan penyelidikan menunjukkan Lee secara sukarela melompat ke kapal dengan tujuan mencapai Utara.

"Beberapa keadaan di mana dia menyatakan niatnya untuk membelot ke Korea Utara juga telah dikonfirmasi," kata seorang perwira senior penjaga pantai kepada wartawan.

Baca Juga: Bencana Jadi Tak Terdeteksi, Belasan Alat Peringatan Dini Tsunami di Pandeglang Rusak dan Hilang

Kemungkinan dia mencoba bunuh diri sangat rendah karena dia memakai jaket pelampung.

Petugas itu menambahkan Lee memiliki sekitar 330 juta won (Rp4 miliar) dalam hutang, kebanyakan dari perjudian.

Saudara laki-laki Lee bersikeras, bagaimanapun, saudara kandungnya telah mengabdikan diri untuk pekerjaannya sebagai pegawai negeri, mencatat bahwa dia pernah menolak tawarannya untuk bekerja untuk bisnisnya.

Baca Juga: Sebut Aksi Vandalisme di Tangerang Proyek Teror, Fadli Zon: Yang Melakukan Orang Gila Terlatih

"Saya dengan sungguh-sungguh memohon kepada Ketua Kim Jong Un dari Korea Utara untuk mengembalikan saudara saya," kata Lee.

Penjaga pantai dan angkatan laut Korea Selatan sedang mencari jenazah Lee setelah Pyongyang mengatakan tentara hanya membakar perangkat pelampung yang dia gunakan karena khawatir akan wabah virus Corona.

Korea Selatan menuntut penyelidikan bersama dengan Korea Utara atas penembakan itu. Pyongyang tetap bungkam atas permintaan itu tetapi mengatakan pada Minggu akan mulai mencari jenazahnya sendiri.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah