Bencana Jadi Tak Terdeteksi, Belasan Alat Peringatan Dini Tsunami di Pandeglang Rusak dan Hilang

- 30 September 2020, 18:10 WIB
Ilustrasi bencana tsunami.
Ilustrasi bencana tsunami. /PIXABAY/Elias Sch

PR CIREBON - Alat peringatan dini bencana tsunami atau Early Warning System (EWS) yang dipasang di beberapa titik perairan laut Pandeglang dikabarkan hilang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang menyebut, dari 15 EWS yang terpasang di Pandeglang, kini hanya menyisakan tiga unit yang masih berfungsi.

Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan BPBD Pandeglang, Usep Sugih menerangkan, hilangnya belasan alat pendeteksi tsunami itu diperkirakan akibat faktor ulah manusia dan kedua karena faktor alam.

Baca Juga: Menkeu Nyatakan Indonesia Resmi Alami Resesi, Bamsoet Ajukan Antisipasi Gelombang PHK

"Tidak bisa juga disebutkan seluruhnya rusak karena ulah manusia. Karena, ada juga yang rusak oleh alam. Tapi, sejauh ini ada beberapa yang hilang karena di EWS itu ada baterainya tapi pas dilakukan pengecekan hilang," kata Usep, Rabu, 30 September 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Belasan EWS yang hilang itu hingga kini belum dapat ditemukan, kecuali EWS di Tunggal Jaya yang sudah ditemukan.

"Untuk saat ini yang baru ketemu di Tunggal Jaya alat pengukur air dan gelombang juga deteksi gempa rusak. Kemudian titik sebelumnya di Kecamatan Carita juga hilang, kemudian yang di wilayah Cikeusik itu juga hilang. Pokoknya dari ke 12 itu hilang tidak ada," bebernya.

Baca Juga: Mengenal Sosok Pierre Tendean, Ajudan Tampan yang Gugur karena PKI dan Jadi Pahlawan Revolusi

Usep mengaku khawatir dengan hilangnya belasan EWS tersebut, membuat potensi bencana tidak terdeteksi. Persoalan itu pun sudah disampaikan ke BMKG.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah