Negara Berpenghasilan Rendah Kesulitan Tangani Covid-19, WHO Siapkan 120 Juta Tes Diagnostik Cepat

- 29 September 2020, 17:12 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.* //Twitter @DrTedros

PR CIREBON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Senin, 28 September 2020 bahwa sekitar 120 juta tes diagnostik cepat untuk virus Corona akan tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, masing-masing dengan harga maksimum US $ 5 (Rp75 ribu).

Ketersediaan yang lebih luas dari pengujian cepat, andal dan murah akan membantu 133 negara untuk melacak infeksi dan menahan penyebaran dan menutup kesenjangan dengan negara kaya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan produsen Abbott dan SD Biosensor telah setuju dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk membuat 120 juta dari tes diagnostik Covid-19 cepat yang baru, sangat portabel dan mudah digunakan ini tersedia selama periode enam bulan.

Baca Juga: Film Pengkhianatan PKI Tayang di Televisi, PKS: Dampingi Putra-putri, Ajarkan Sejarah yang Benar

Dia mengatakan pada konferensi pers di Jenewa bahwa tes saat ini dihargai maksimal masing-masing US $ 5 (Rp75 ribu) tetapi diharapkan menjadi lebih murah.

"Hal ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau petugas kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan pengujian. Ini merupakan tambahan penting untuk kapasitas pengujian dan terutama penting di area transmisi tinggi," kata Tedros.

Catharina Boehme, kepala eksekutif dari Foundation for Innovative New Diagnostics (FIND), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Jenewa dalam proyek tersebut, mengatakan kesepakatan itu merupakan tonggak penting karena mendesak untuk meningkatkan pengujian di negara-negara miskin.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Kembali Digelar, Jerinx SID Ajukan Nota Keberatan Atas Perkara Ujaran Kebencian

"Ini adalah garis pertahanan pertama kami, penting bagi negara-negara untuk melacak dan mengisolasi dalam upaya menghentikan penyebaran virus dan untuk memastikan bahwa kami mempunyai gambaran," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari CNA.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x