PR CIREBON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencemaskan masalah nasionalisme vaksin yang mulai bermunculan di dunia.
Menurut Pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa, 18 Agustus 2020, negara-negara kemungkinan akan menimbun kandidat vaksin Covid-19 dan mengecualikan negara yang lain akan memperdalam pandemi.
Tedros pun mengeluarkan seruan terakhir bagi negara-negara untuk bergabung dengan pakta vaksin global.
Baca Juga: Deklarasi KAMI Hanya Dendam Politik, Karding: Lagu Lama yang Dinyanyikan Kembali
WHO menetapkan batas waktu hingga 31 Agustus 2020 bagi negara-negara kaya untuk bergabung dengan 'Fasilitas Vaksin Global COVAX' untuk berbagi calon vaksin dengan negara berkembang.
Tedros mengatakan, dia telah mengirim surat kepada 194 negara anggota WHO dan mendesak partisipasi mereka.
Dorongan Tedros agar negara-negara bergabung dengan COVAX dilakukan ketika Uni Eropa, Inggris, Swiss dan Amerika Serikat membuat kesepakatan dengan perusahaan yang menguji kandidat vaksin prospektif.
Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Pertama Kali DIY Tunjuk Prajurit Wanita Jadi Perwira Upacara HUT RI ke-75
Rusia dan Tiongkok juga sedang mengerjakan vaksin, dan WHO khawatir kepentingan nasional dapat menghambat upaya global.