PR CIREBON - Sebanyak 172 negara terlibat dengan rencana COVAX yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Program ini nantinya bertujuan untuk memastikan akses yang adil ke vaksin virus corona baru penyebab Covid-19.
"Awalnya, ketika akan ada pasokan terbatas (vaksin virus corona), penting untuk memberikan vaksin kepada mereka yang berisiko tertinggi di seluruh dunia," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin, 24 Agustus 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Baca Juga: KAMI Dituding Bukan Selamatkan Indonesia, Demokrat: Mereka Sedang Memecah Anak Bangsa
WHO juga mendesak negara-negara untuk bergabung dengan rencana COVAX agar tidak terjadi nasionalisme vaksin Covid-19 di antara negara-negara yang berhasil memproduksi vaksin sendiri.
Sehingga, mereka bisa bekerjasama secara terkoordinasi untuk kepentingan global.
"Yang penting adalah untuk memastikan bahwa sejumlah vaksin (virus corona) sampai ke semua negara sedini mungkin," ujar Bruce Aylward, Kepala Kedaruratan WHO.
Baca Juga: PKS Bak Pahlawan Soal Pulangkan Habib Rizieq Shihab, Ngaku Siap Fasilitasi dengan DPR RI
Sebelumnya, Tedros berharap, pandemi virus corona akan lebih pendek dari flu Spanyol 1918 dan berlangsung kurang dari dua tahun, jika dunia bersatu dan berhasil menemukan vaksin.