Jadi Rudal Pertama dari Kedalaman Bumi, Iran Klaim Telah Meluncurkan Rudal dari Bawah Tanah

- 1 Agustus 2020, 10:28 WIB
Rudal Balistik Iran. (Foto: Iran Daily Online)
Rudal Balistik Iran. (Foto: Iran Daily Online) /

PR CIREBON - Garda Revolusi Iran mengklaim telah meluncurkan rudal balistik di bawah tanah.

Kegiatan tersebut dilakukan pada hari terakhir latihan militer, Kamis, 30 Juli 2020 dan disiarkan langsung melalui televisi milik pemerintah Iran.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, dalam siaran rekaman itu, latihan dilakukan pada siang hari di padang pasir.

Baca Juga: Fakta Menarik Park Jeongwoo, Vokalis Utama TREASURE Sekaligus Moodmaker Jahil yang Berisik

Pada saat itu, tampak api menyembur yang kemudian disusul rudal meluncur dari bawah tanah. Asap pun mengepul dari tempat peluncuran. Diprediksi, ada empat proyektil yang meluncur.

Sebelumnya, pada Rabu, 29 Juli 2020, Iran melakukan latihan perang dengan meningkatkan retorika dengan gambar-gambar rudal secara massal, yang diklaim Teheran sebagai yang pertama dari jenis rudal yang ditembak dari daerah bawah tanah.

Iran menggunakan latihan angkatan laut untuk menyiagakan pasukan AS dan mengujinya.

"Saksikan gambar pertama rudal dari kedalaman bumi," kata Fars News Iran.

Baca Juga: 5 Tanda Mengalami Gangguan Kecemasan, Salah Satunya Khawatir Tidak Bisa Membantu Lagi

Sayangnya, pernyataan itu tidak merinci spesifikasi rudal apa yang mereka luncurkan.

Menurut kantor berita itu, hari kedua latihan Great Prophet ke-14, sebuah acara tahunan Iran di pantai selatan, menggambarkan salah satu pencapaian penting dan strategis Angkatan Udara IRGC karena menembakkan rudal balistik dari bawah tanah.

Tahap terakhir latihan militer ini termasuk penggunaan pesawat tanpa awak di daerah sekitar Selat Hormuz.

Baca Juga: Usia Bukan Penghalang, Orang Dewasa Juga Perlu Bermain untuk Mengenal Diri Sendiri

Kantor Berita Tasnim melaporkan pesawat tersebut adalah IRGC dan mengatakan mereka menyerang kapal induk replika dan merusak jembatan kapal. Selain itu, 22 pesawat Sukhoi memberondong target di sebuah pulau.

"Pesawat-pesawat itu menghancurkan sasaran musuh hipotetis yang dirancang dengan ketat dan jauh lebih kecil dari ukuran sebenarnya, dengan berbagai bom pintar. Ini adalah bagian lain dari fase latihan ini," demikian laporan Tasnim News.

Iran mengatakan, pihaknya menggabungkan unit angkatan udara dan laut sebagai bagian dari latihan, bagian dari strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi musuh.

Baca Juga: 5 Tips untuk Mengelola dan Memahami Gangguan Panik, Salah Satunya Singkirkan Kemungkinan Lain

Jelas, pesan Iran di sini adalah untuk AS dan kapal AS yang ada di daerah tersebut, termasuk kapal induk AS Nimitz, yang berada di stasiun dengan armada ke-5.

Dalam latihan itu, Iran menggunakan UAV Mohajer dan operasi rudal permukaan-ke-permukaan, operasi darat-ke-laut, artileri berat serta ranjau darat.

"Penembakan semua jenis artileri, RPG, dan senjata ringan pasukan tempur jihad dalam barisan dan dari benteng di sekitar pulau, sekali lagi menunjukkan tekad penjaga perbatasan yang membela Republik Islam," tegas pemerintah Iran.

Baca Juga: Kesalahan Umum Memasak Sate Daging Kurban, Salah Satunya Langsung Mengolah Daging Segar

Iran telah menjadi lebih baik dalam penggunaan senjata gabungan dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, Iran menggunakan pesawat tak berawak dan rudal jelajah untuk menyerang Arab Saudi pada tahun lalu.

Tujuan keseluruhan latihan ini adalah untuk menunjukkan daya tembak Iran.

Iran senang membaca laporan media AS bahwa latihannya menyebabkan kesiagaan di pangkalan udara Dhafra dan Udeid di Teluk, di mana AS memiliki drone dan berbagai pesawat tempur.

Baca Juga: Serba-serbi Resep Olahan Daging Sapi ala Korea, Cocok Dijadikan Menu Pelengkap untuk Iduladha

Menurut reporter Fox News Lucas Tomlinson, pilot pesawat tempur India di pangkalan udara al Dhafra diminta untuk berlindung selama peringatan ketika Iran menembakkan rudal balistik sebagai bagian dari latihannya. 

Melansir Jerusalem Post, Teheran telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengirim tentara AS ke level siaga bahkan tanpa harus benar-benar menyerang pangkalan AS.

Misalnya, tampak rudal Iran jatuh ke wilayah perairan yang "cukup dekat" dengan pangkalan AS di UEA dan Qatar sehingga memicu sistem peringatan.

Aksi ini menjadi cara Iran untuk mengatakan bahwa mereka memiliki Teluk Persia dan AS hanyalah tamu di sana. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Daily Mail Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x