Solid Dukung Palestina, Indonesia Menjadi Negara Pertama yang Menentang Aneksasi Tepi Barat

- 26 Juli 2020, 13:52 WIB
Ilustrasi Palestina dan Israel.*
Ilustrasi Palestina dan Israel.* /Pixabay/Jorge Villalba/

Untuk itu, Indonesia menggalang dukungan guna menentang rencana aneksasi tersebut melalui surat yang dikirim Menlu RI ke sejumlah negara dan organisasi internasional.

Seruan tersebut ditanggapi positif, di antaranya oleh Afrika Selatan, Brunei Darussalam, Malaysia, Tiongkok, Jepang, Rusia, Tunisia, Vietnam, Mesir, Yordania, Irlandia, Prancis, serta Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Jenderal OKI, yang seluruhnya mengamini upaya Indonesia untuk mencegah dan menolak aneksasi.

 

Baca Juga: Korea Utara Akhirnya Catat Kasus Pertama Covid-19, Seorang Pembelot Diduga Terinfeksi dari Korsel

Hingga tanggal 1 Juli 2020, Israel mengurungkan niatnya untuk menjalankan rencana pencaplokan yang menargetkan 30 persen wilayah Tepi Barat, sesuai dengan perjanjian damai yang diusulkan Presiden AS Donald Trump dalam Kesepakatan Abad Ini.

Sejumlah hal yang melatarbelakangi penundaan adalah sikap AS yang terkesan 'lepas tangan' terhadap rencana aneksasi serta munculnya pandemi Covid-19 yang memukul dunia, termasuk Israel.

Retno berpendapat bahwa penundaan aneksasi oleh Israel terhadap Palestina juga merupakan hasil dari tekanan yang diberikan masyarakat internasional.

Baca Juga: Fakta Menarik Mashiho TREASURE, Vokalis Unik yang Miliki Sisi Manis Sekaligus Manly yang Memikat

"Saya yakin penundaan ini terjadi karena adanya pressure internasional terhadap Israel. Oleh karena itu, dunia harus bersatu untuk mewujudkan konsep two-state solution," kata Retno.

Meskipun terjadi penundaan rencana aneksasi secara formal, Retno menyebut masyarakat Palestina selama ini telah berada di bawah kondisi aneksasi secara de facto .

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah