Tanggapi Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani: Kami akan Ubah Rumah Kemal Ataturk Jadi Museum Genosida

- 13 Juli 2020, 20:08 WIB
ILUSTRASI Yunani.
ILUSTRASI Yunani. //pexels

Adapun hal selanjutnya yang mungkin dilakukan Yunani adalah memengaruhi internasional bahwa dunia harus menyadari Turki menjadi ancaman stabilitas dunia, sekaligus Negara Barat juga harus memberi pesan tegas.

"Kita harus menegaskan bahwa Erdogan benar-benar tak terkendali dan negara Barat akan segera menghadapinya," jelas Voridis.

Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Motif Asmara, Kekasih Yodi Prabowo Mengaku Sempat Ada Orang Ketiga

Di sisi lain, tanggapan serupa juga datang dari Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias yang meminta agar Komisi Eropa menyiapkan langkah tegas bagi Ankara.

Bahkan, Dendias siap berusaha membawa permasalahan tersebut dalam pertemuan para menteri luar negeri Komisi Eropa pada Senin, 13 Juli 2020.

Terlebih, masalah pencabutan Hagia Sophia dari museum menjadi masjid seperti mengusik Uni Eropa dan PBB, sehingga Yunani merasa wajib memperingati itu.

"Kami punya kewajiban konstitusional untuk melindungi hak kami. Yunani jelas akan melindungi kepentingannya, dan Uni Eropa harus mengakuinya," jelas Dendias.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Negarawan Cerdas, Ruhut Sitompul: Beliau Bisa Satukan Prabowo dan Luhut

Berdasarkan sejarahnya, Hagia Sophia dulunya adalah katedral terbesar dunia yang dibangun pada masa Kaisar Bizantium sekitar 537 Massehi.

Hanya saja, sejak Konstantinopel jatuh ke tangan Sultan Mehmet II dari Turki Ottoman pada 1435, bangunan itu berubah menjadi masjid.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah