Bisa Timbulkan Efek Berbahaya, Singapura Larang Penggunaan Dexamethasone untuk Pasien Covid-19

- 23 Juni 2020, 09:53 WIB
OBAT Dexamethasone yang dikabarkan dapat meringankan gejala pasien Covid-19 dengan kategori sedang dan berat.*
OBAT Dexamethasone yang dikabarkan dapat meringankan gejala pasien Covid-19 dengan kategori sedang dan berat.* //*Galamedia

Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pasien di negara itu akan mulai menerima obat.

Baca Juga: Wisata Balon Udara Luar Angkasa Dibuka, Pengunjung Mesti Rogoh Kocek Rp 1,7 Miliar

Hasil uji coba digambarkan''sangat menjanjikan" karena sekitar 40 persen pasien Covid-19 yang memerlukan ventilator akhirnya meninggal, seringkali karena respon inflamasi tubuh yang tidak terkendali terhadap virus. Bagi mereka yang menerima pengobatan baru, angka kematian turun menjadi kurang dari 30 persen.

Namun, uji coba Inggris menunjukkan dexamethasone tidak efektif dalam merawat pasien dengan bentuk Covid-19 yang lebih ringan.

Tak lama setelah hasil uji coba Inggris dirilis, kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan memperingatkan bahwa dexamethasone harus disediakan hanya untuk kasus-kasus serius di mana ia telah terbukti memberikan manfaat.

Baca Juga: Ketagihan Belanja Online? Coba Ikuti 5 Cara Berikut untuk Dapat Mengontrol Diri dari Godaan Diskon

Dokter di beberapa bagian dunia, seperti Denmark dan AS, sudah mulai meresepkan steroid untuk pasien Covid-19.

Tetapi para ahli medis di negara-negara lain, termasuk Korea Selatan, Swiss dan Italia, telah mendesak kehati-hatian dan meminta hasil lebih banyak.

Di AS, beberapa rumah sakit dihadapkan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang baru mulai mengobati pasien mereka yang paling sakit dengan dexamethasone.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Mayat Diduga Muslim Kashmir yang Dibunuh Tentara India Bergelimpangan di Tanah

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah