Hasil Studi Menunjukkan Kota Wuhan Akan Banyak di Incar Wisatawan Pasca Menjadi Kota Mati

- 20 Mei 2020, 10:25 WIB
KEINDAHA Kota Wuhan dipenuhi lampu pada malam hari
KEINDAHA Kota Wuhan dipenuhi lampu pada malam hari /Shuttersock/Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Berbulan-bulan pemerintah Tiongkok melarang warganya pergi ke Wuhan, tempat asal virus corona baru (Covid-19) yang menyebabkan pandemi.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, disinyalir kini Wuhan menjadi incaran para wisatawan yang ingin berkunjung ke Tiongkok tahun ini.

Menurut sebuah studi, jajak pendapat dari 15.000 orang, ditambah data dari 20 juta posting media sosial yang dilakukan Akademi Pariwisata Tiongkok di Beijing menyatakan, orang-orang ingin berkunjung ke Wuhan.

Baca Juga: Tawarkan Mudik ke 2 Daerah, Polisi Selidiki Program 'Mudik Sehat PSBB 2020' Mengatasnamakan Big Bird

Kota luas di tepi Sungai Yangtze itu mendadak melesat ke posisi nomor satu sebagai kota yang harus dikunjungi di negara itu, naik dari posisi kedelapan tahun lalu.

Kota Wuhan perlahan bangkit kembali setelah lockdown 11 minggu yang berakhir pada 8 April 2020.

Studi menyebutkan bahwa para pelancong pengin mengunjungi Wuhan dengan tujuan ingin membantu pemulihan ekonomi di kawasan ini, kata direktur penelitian Dr Song Rui.

Baca Juga: Dibanderol Tiket Rp 650 Ribu, PT Blue Bird Angkat Bicara Soal Brosur Program 'Mudik Sehat PSBB 2020'

Banyaknya hotel murah dan penawaran perjalanan yang terjangkau menarik minat kaum muda dan berpenghasilan rendah, kata studi.

Kelompok anak muda ini berencana untuk melakukan perjalanan rata-rata 4 pada akhir tahun, saat situasi ekonomi menguntungkan.

Buntut virus pada kebiasaan bepergian Tiongkok akan menguntungkan Wuhan juga. Orang mengatakan mereka akan lebih bahagia selama berbulan-bulan mendatang untuk tetap dengan atraksi domestik dan perjalanan jarak pendek kata Song Rui.

Baca Juga: Beri Pesan Penuh Harapan Atasi Covid-19, Shin Se Kyung Ditunjuk sebagai Narator Program Dokumenter

Ironisnya, Wuhan adalah satu di antara tempat-tempat yang dianggap orang Tiongkok "jauh lebih aman" daripada tujuan di luar negeri.

Setelah wabah baru setengah lusin infeksi baru pekan lalu, kota Wuhan telah meluncurkan kampanye ambisius untuk menguji 11 juta penduduknya.

Atraksi Wuhan Sekitar 800 km sebelah barat Shanghai, pada pertemuan sungai Yangtze dan Han, kota pusat bisnis, budaya, dan keuangan Tiongkok tengah berkembang pada tahun 1949 dari penggabungan tiga kota kuno: Wuchang, Hankou, dan Hanyang.

Baca Juga: Bahar Smith Kembali Masuk Penjara Akibat Gelaran Ceramahnya Dinilai Langgar PSBB

"Wuhan mendapatkan kembali statusnya sebagai dinamo ekonomi" - sebuah pusat teknologi dan industri otomotif yang mulai berkembang.

Di mana kata pemerintah setempat, sekitar 300 dari 500 perusahaan terbesar dunia, dari Microsoft hingga Honda Motor, telah didirikan. Aplikasi perencanaan perjalanan TripAdvisor mulai menyarankan wisata ke Wuhan,

"Mulailah merencanakan Wuhan sekarang," tulis TripAdvisor yang menandai kuil-kuil bergaya Dinasti Qing di kota ini, danau berpohon willow, dan restoran eksotis.

Baca Juga: Pengamat: Terorisme Salah Satu Ancaman Keamanan di Tengah Pandemi Covid-19

Adapun provinsi sekitar Hubei sendiri, yang tidak ada yang ingin dikunjungi sebelumnya, juga berhasil masuk 10 Besar tahun ini.

Untuk saat ini larangan perjalanan Tiongkok yang sedang berlangsung membuat kunjungan dari luar negeri menjadi mustahil.

Di sisi lain, orang-orang asal Wuhan sendiri telah meninggalkan kota mereka secara acak sejak karantina berakhir.

Baca Juga: Sejumlah Pertimbangan Bikin Pemkab Cirebon Berlakukan PSBB Jilid II

Sekarang, saat "ockdown mulai mengendur di seluruh negeri, Delta adalah salah satu maskapai yang berpikir untuk melanjutkan penerbangan ke Tiongkok pada Juni, berharap untuk mengakhiri pembatasan perjalanan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah