India Longgarkan Lockdown, Masyarakat Berdesakan Antre Beli Minuman Keras

- 5 Mei 2020, 16:36 WIB
POLISI India tengah mengayunkan tongkat untuk memukul mundur orang-orang yang berdesakan membeli alkohol, setelah 40 hari India di-lockdown.*
POLISI India tengah mengayunkan tongkat untuk memukul mundur orang-orang yang berdesakan membeli alkohol, setelah 40 hari India di-lockdown.* //Sajjad Hussain/AFP

PIKIRAN RAKYAT - Polisi di India lagi-lagi mengayunkan tongkat untuk memukul mundur orang-orang yang berdesakan untuk membeli alkohol, setelah 40 hari India melalui masa lockdown akibat Covid-19.

Beberapa pemimpin negara rupanya telah mendorong agar toko minuman keras dibuka kembali lebih awal, karena uang dari penjualan alkohol merupakan sumber utama pendapatan pajak.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari AFP, Pemerintah Delhi mengatakan bahwa pihaknya akan membanting 'biaya khusus corona' sebanyak 70 persen pada penjualan minuman keras mulai Selasa, 5 Mei 2020.

Baca Juga: Jet Tempur F-15 Pelindung Presiden AS Donald Trump Mendarat Darurat

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan orang-orang yang terkena dampak pandemi global yang masih berlanjut.

Pemerintah memuji penutupan ketat semua kegiatan sejak akhir Maret 2020, dengan total kasus keseluruhan Covid-19 di India menjadi 42.500 kasus positif dan angka kematian sekitar 1.400 orang.

Namun, lockdown itu juga mengakibatkan kesengsaraan bagi jutaan pekerja di sektor informal India yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan, juga memberikan pukulan besar untuk ekonomi di negara ketiga terbesar di Asia itu.

Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Ratusan Ribu TKA Tiongkok Berdemo di Sulawesi Tengah, Ini Faktanya

Setelah melakukan beberapa relaksasi untuk mengizinkan beberapa industri dan pertanian dibuka bulan lalu, pada 4 Mei 2020, kantor telah diizinkan beroperasi dengan kapasitas hanya sepertiga dari biasanya.

Selain itu, beberapa toko-toko tertentu juga diizinkan untuk dibuka kembali, kemudian beberapa mobil dan sepeda motor telah diizinkan melintasi jalanan.

Diberlakukannya pembukaan beberapa toko, para pejabat juga telah dengan susah payah menggambar lingkaran kapur agar pelanggan minuman keras melakukan social distancing.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Polres Banggai Berlakukan Tilang Masker, Berikut Faktanya

Namun, upaya tersebut gagal begitu saja ketika orang-orang mulai berkumpul sejak dini hari.

"Kami telah menyendiri selama lebih dari sebulan. Alkohol akan memberi kita energi untuk menjaga jarak sosial selama pandemi," ujar Asit Banerjee (55).

Untuk mengendalikan massa yang tak mengindahkan aturan social distancing, polisi di India telah mengayunkan tongkat bambu berkali-kali, baik itu di Delhi maupun kota-kota lainnya.

Baca Juga: 7 Asteroid Dekati Bumi pada Mei Dikaitkan dengan 15 Ramadhan 1441, LAPAN Beri Tanggapan

Di tempat-tempat seperti Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, polisi menutup toko-toko segera setelah mereka membuka antrian panjang orang-orang.

"Salah satu toko telah dibuka di pagi hari, tetapi bentrokan pecah ketika banyak orang berkumpul," kata seorang petugas polisi di Ghaziabad.

Namun, ratusan orang justru berkeliaran di jalan-jalan dan bylanes, dengan harapan toko minuman keras akan dibuka kembali.

Baca Juga: PSBB Serentak se-Jawa Barat, Kapolres Cirebon Kota Batasi Pergerakan Masyarakat

Di beberapa negara bagian lainnya, termasuk Maharashtra, beberapa toko minuman keras tetap tutup di tengah kebingungan mengenai outlet mana saja yang diizinkan untuk dibuka.

Sementara itu, di negara bagian lainnya seperti Assam, mereka telah membuka toko beberapa hari sebelum kebijakan mulai diberlakukan.

Meskipun ilegal di beberapa negara seperti Gujarat, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa konsumsi alkohol telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir karena kelas menengah negara itu telah tumbuh.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah