Tuai Pro dan Kontra, Kapten Brett Crozier Dibebaskan Usai Kirim Surat Kritikan Pedas

- 3 April 2020, 14:12 WIB
MANTAN Kapten Kapal Induk AS, Brett Crozier .*
MANTAN Kapten Kapal Induk AS, Brett Crozier .* //Handout Out

PIKIRAN RAKYAT - Kapten Kapal Induk Theodore Roosevelt, Brett Crozier, yang dihukum karena mengirimkan surat kritikan pedas terkait tindakan virus corona, kini dibebaskan pemerintah.

Pembebasan dilakukan pada Kamis, 2 April 2020 kemarin, namun di hari yang sama, Kapten Brett Crozier harus menerima keputusan pemecatan dirinya dari jabatan komandan 5.000 awak kapal.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, Sekretaris Angkatan Laut AS Thomas Modly, mengumumkan penghentian kapten, disebabkan pelanggaran tata tertib dan kedisiplinan jabatan.

Baca Juga: 35 Ribu Napi Dirumahkan Cegah Covid-19 di Lapas, Pedangdut Saipul Jamil Tak Dibebaskan

Selang dua hari setelah kritikan pedas yang dituangkan dalam sebuah surat yang ditulis langsung kapten Brett Crozier bocor ke media, kabar pemecatan dirinya mulai tersebar luas.

Pemecatan ini, berdampak kepada awak kapal atau angkatan laut lain, yang ingin berbicara kepada pemerintah terkait masalah penanganan virus corona yang tengah mereka hadapi.

Selain itu, pentagon atau persatuan maskar besar Amerika Serikat telah menahan rincian kejadian sebenarnya terkait infeksi virus corona disana, demi menjaga nama baik militer AS dalam penanganan suatu krisis atau konflik.

Baca Juga: Rencanakan Revisi PP 99/2012, ICW Sebut Yasonna Laoly Sudah Empat Kali Bawa Isu yang Sama

Berbagai media melaporkan pada minggu lalu, bahwa Pentagon akan mulai menyembunyikan beberapa data terkait paparan Covid-19 di jajaran pemerintah dan awak kapal tersebut.

Modly yang sebelumnya mengungkap kekecewaan kepada mantan kapten kapal induk Theodore Roosevelt itu, menjelaskan bahwa surat itu tidak sengaja diibocorkan Brett Crozier kepada media.

Namun yang sebenarnya terjadi, pada saat Brett Crozier mengirimkan surat tersebut melalui rantai komando, ia tidak melengkapinya dengan pelindung khusus, sehingga surat itu dirilis di luar rantai komando.

Baca Juga: Pusat Daur Ulang Ditutup Karena Covid-19, Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan di Inggris

"Saya tidak punya informasi dan saya juga tidak menyarankan dia membocorkan informasi itu," kata Modly pada konferensi pers.

Lebih lanjut, Modly mengatakan bahwa kebocoran itu tetap menjadi tanggung jawab Brett Crozier sebagai penulis dan kapten kapal induk Theodore Roosevelt.

"Dia mengirimkannya dengan cukup luas dan mengirimkannya dengan cukup luas, dia tidak peduli untuk memastikan bahwa itu tidak dapat bocor dan itu adalah bagian dari tanggung jawabnya," ujar Modly.

Baca Juga: Pusat Daur Ulang Ditutup Karena Covid-19, Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan di Inggris

Namun langkah pemecatan Brett Crozier menuai ragam komentar miring, seperti ungkapan Senator Demokrat Mark Warner, yang mengatakan Angkatan Laut membutuhkan orang-orang yang bersedia berbicara untuk para pelaut.

Ia mengatakan bahwa Crozier, dengan tindakannya, tampak seperti seorang patriot karena ia hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk krunya.

"Saya tidak tahu mengapa Anda akan menghukum seseorang untuk itu, terutama dengan begitu banyak nyawa yang dipertaruhkan," ujarnya.

Baca Juga: Cirebon Masuk Zona Merah Corona, Masjid Mujahiddin Tetap Gelar Salat Jumat

Pendapat lain, datang dari orang nomor satu di Amerika Serikat, Donald Trump. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan opsi pemindahan yang diambil Crozier, untuk memindahkan beberapa penumpang demi menyelamatkan nyawa para pelaut.

“Aku sama sekali tidak setuju dengan itu. Tidak semuanya. Bahkan tidak sedikit," kata Trump.

Pesaing presiden Demokrat Joe Biden mengatakan bahwa administrasi Trump menunjukkan penilaian buruk dalam membebaskan komandan kapal induk yang mencari langkah-langkah yang lebih kuat untuk mengendalikan wabah virus corona di atas kapal.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x