Kanselir Jerman Angela Merkel Mendorong Lebih Banyak Perempuan Terjun ke Politik, Ini Sebabnya

- 23 Oktober 2021, 08:40 WIB
Angela Merkel yang merupakan Kanselir Jerman telah mendorong lebih banyak perempuan di negaranya untuk terjun ke politik.
Angela Merkel yang merupakan Kanselir Jerman telah mendorong lebih banyak perempuan di negaranya untuk terjun ke politik. /REUTERS/Michele Tantussi

PR CIREBON - Baru-baru ini seorang Kanselir Jerman Angela Merkel dikabarkan telah mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam politik Jerman.

Hal itu dilakukan oleh Angela Merkel pada saat dirinya siap untuk meninggalkan jabatannya sebagai kanselir setelah 16 tahun.

Diketahui, Angela Merkel adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai kanselir di Jerman.

Baca Juga: Hubungan dengan Uni Eropa Renggang, Presiden Tiongkok Xi Jinping Langsung Kontak Kanselir Jerman Angela Merkel

Dalam hal tersebut, Angela Merkel mengatakan bahwa politik Jerman masih terlalu didominasi oleh laki-laki.

Angela Merkel disebut menginspirasi wanita di seluruh dunia yakni sebagai pemimpin ekonomi terbesar di Eropa.

Selain itu, kanselir perempuan ini telah menunjukakn bakatnya pada saat menjawab pertanyaan terkait pakaian dari Sueddeutsche Zeitung yang kemungkinan besar tidak ditanyakan kepada seorang pria.

Baca Juga: Ungkap Tipu Muslihat AS, Angela Merkel: Mereka Berpura-pura Menolong Agar Jadi Terkuat di Dunia

"Saya tidak memberikan pakaian ke museum," kata perempuan 67 tahun itu ketika ditanya apakah dia akan memberikan blazer warna-warni khasnya ke museum.

Akan tetapi, ia diketahui malah menyumbangkan pakaian ke tempat pengumpulan pakaian bekas.

Namun, tampaknya berakhirnya masa jabatan kanselir perempuan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran.

Baca Juga: Gita Savitri Devi Soal Diskriminasi di Jerman, Sebut Wanita Menikah Punya Posisi Sulit untuk Berkarier

Pasalnya hal itu dikabarkan akan menyebabkan kelangkaan prempuan dalam sebuah kantor-kantor politik atas.

Kekhawatiran juga mengarah pada tuduhan pelanggaran seksual di perusahaan media Axel Springer yang menuai perdebatan sengit pada minggu ini tentang ketidaksetaraan dan seksisme di Jerman.

"Kami masih belum berhasil membuat cukup banyak perempuan tertarik untuk berpolitik," ucap Angela Merkel.

Baca Juga: Aktivis HAM Eropa Tuntut 5 Perusahaan Pengecer Jerman, Sebut Ambil Keuntungan dari Kerja Paksa Penduduk Uighur

Sementara seorang analis telah mengatakan sikap seksis serta hambatan struktural juga ikut berperan selama kampanye pemilihan federal baru.

Akan tetapi kandidat partai hijau untuk kanselir telah mengeluh karena pengawasan seksis telah menahannya.

Namun, pada tahun 2018 kanselir perempuan Jerman itu telah menekan Persatuan Demokrat Kristen (CDU) di Jerman untuk menarik lebih banyak wanita ke barisan mereka.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x