PR CIREBON – Beberapa pejabat asal Tiongkok diberi sanksi oleh Uni Eropa karena dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang terhadap Muslim Uighur.
Sebelum sanksi tersebut, beberapa parlemen negara Eropa juga menyebut adanya genosida di Xinjiang oleh Tiongkok pada Muslim Uighur.
Untuk membalas tindakan negara-negara Eropa tersebut, Tiongkok juga memberlakukan sanksi terhadap pejabat Uni Eropa.
Baca Juga: Ramalan Shio 8 April 2021: Shio Monyet Jangan Lampiaskan Perasaanmu hingga Babi Perlu Meditasi
Sanksi demi sanksi yang diberlakukan itu dikabarkan membuat hubungan antara Tiongkok dan Uni Eropa terus merenggang.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping pun menghubungi Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam rangka membicarakan hubungan antara Uni Eropa dan Tiongkok.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "China Disanksi Uni Eropa, Xi Jinping Telepon Kanselir Jerman" dalam panggilan telepon itu, sebagaimana dikutip dari Reuters pada 7 April 2021, Xi Jinping mendesak agar Uni Eropa dan Tiongkok saling menghormati satu sama lain.
Tiongkok mendapatkan sanksi dari Uni Eropa untuk pertama kali sejak 1989 atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap komunitas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.