Network
PR CIREBON - Gita Savitri Devi seorang warga negara Indonesia yang menetap di Hamburg, Jerman sejak tahun 2019 lalu. Kini, wanita asal Palembang itu telah sukses menjadi YouTuber, Selebgram, dan Penulis.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal YouTube @Helmy Yahya Bicara, 13 Oktober 2021. Dalam kanal tersebut Gita Savitri Devi diwawancarai mengenai kesehariannya, bagaimana awal ia berkarir dan soal diskriminasi di jerman.
Di awal perbincangan, Gita Savitri ditanya mengenai awal karir sebagai YouTuber, yang mana dimulai saat ia membuat vlog pada tahun 2016 mengenai kesehariannya di Eropa, lalu berlanjut sampai ke konten-konten beropini dari isu-isu mengenai perempuan sampai isu-isu sosial.
Baca Juga: 10 Ucapan Maulid Nabi 2021 dalam Bahasa Arab Beserta Artinya, Bisa Dijadikan Status Medsos
"Kalau aku sih awalnya dari nge-vlog kan, karena pas aku mulai itu 2016 belum terlalu banyak orang Indonesia disini yang kuliah di Eropa yang bikin video. Mulai dari sana terus akhirnya berkembang ke konten-konten beropini, terus traveling karena aku juga suka traveling tapi mostly sekarang beropini sih, jadi ngomongin Isu-isu tentang perempuan, juga isu-isu tentang sosial," tuturnya.
Saat ditanya mengenai diskriminasi di negara tersebut, Gita Savitri Devi mengaku bahwa dirinya sejauh ini belum pernah mendapatkan diskriminasi dari masyarakat Jerman.
Namun, Gita Savitri menceritakan pengalaman dari beberapa temannya di Jerman khususnya perempuan yang sudah menikah dan mempunyai anak. Ia mengaku kebanyakan perusahaan di Eropa tidak menerima wanita yang sudah menikah atau mempunyai anak.
Gita Savitri juga mengatakan kebanyakan Employer di eropa lebih suka mempekerjakan laki-laki dibanding perempuan karena beberapa alasan tertentu.
"Diskriminasi itu sih nggak, tapi bukan berarti di Eropa progresif juga sih. Kalo menurut pengalaman aku ngeliat temen-temen yang tua, terutama mereka kalo udah punya anak terus udah 4 bulan, itu susah untuk nyari kerja. dan itu terjadi bukan cuma di Eropa ya mungkin juga di Indonesia terjadi seperti itu juga. terus Employer Nya, dia itu suka untuk hire laki-laki karena kalo perempuan nanti kalo misalnya hamil pasti cuti kerja, kan disini kalo cuti kerja harus digaji juga, gitu", jelasnya.
