Presiden Joe Biden mengakui dia dan pejabat lainnya menyadari risiko bahwa pemerintah Afghanistan dapat runtuh setelah penarikan militer AS.
Namun, dikatakan mereka lengah oleh bagaimana cepatnya Taliban mendapatkan kemenangan, juga kesalahan dalam perhitungan menyebabkan pengangkutan udara militer AS kacau.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Said Aqil Siradj Anak PKI hingga Pantas Saja Dia Benci Ajaran Agama?
Tiga belas tentara AS dan sejumlah warga Afghanistan tewas dalam bom bunuh diri selama operasi tersebut.
Joe Biden, dalam pidato bulan lalu, menuduh pasukan Afghanistan tidak memiliki "keinginan untuk berjuang" untuk masa depan negara mereka.
Namun, Roya Rahmani melihat sesuatu itu dengan cara berbeda.
Baca Juga: Beredar Foto Pertamanya Saat Jalani Wamil, Jang Ki Young Terlihat Tampan dan Gagah!
"Bukan pasukan Afghanistan, bahwa mereka tidak mau berjuang untuk kebebasan mereka dan untuk melindungi rakyat mereka," ucapnya.
"Kepemimpinanlah yang korup. Dan mereka menyerahkan, pada dasarnya, negara itu kepada Taliban," katanya, tanpa memberikan tuduhan khusus.***