PR CIREBON - Belum selesai soal kisruh antara Taliban dan Afghanistan, ISIS melakukan penyerangan bom bunuh diri di Bandara Kabul.
ISIS melancarkan aksi bom bunuh diri di Bandara Kabul dengan menargetkan untuk membunuh para Tentara Militer Amerika Serikat (AS).
Amerika Serikat sendiri tengah menarik mundur tentaranya dari Afghanistan dan membantu warga sipil Afghanistan mengungsi dari negara itu.
Baca Juga: Kedutaan Besar Tiongkok Sebut Ada 'Manipulasi Politik' dalam Laporan Asal-usul Covid-19
Pasukan AS tengah membantu mengevakuasi warga Afghanistan yang melarikan diri dari pemerintahan Taliban saat seorang pembom bunuh diri Negara Islam (ISIS) menewaskan sejumlah warga sipil dan 13 tentara AS di luar gerbang bandara Kabul.
Menurut keterangan tim kesehatan Kabul, ada sebanyak 60 orang tewas dalam penyerangan bom bunuh diri tersebut.
ISIS yang juga musuh Taliban serta Barat, mengatakan, salah satu pembom bunuh diri menargetkan penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika.
Pejabat AS geram dan menyalahkan kelompok yang melakukan tindakan itu. Joe Biden juga bersumpah akan membalas perbuatan tersebut.
"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.