Dua pejabat mengatakan jumlah korban tewas Afghanistan dalam pemboman Kamis naik menjadi 169, sementara AS mengatakan itu adalah hari paling mematikan bagi pasukan Amerika di Afghanistan sejak Agustus 2011.
Biden menyalahkan serangan itu pada cabang ISIS di Afghanistan, yang merupakan musuh mematikan bagi Taliban dan Barat.
Pentagon juga mengatakan bahwa hanya ada satu pembom bunuh diri di gerbang bandara, bukan dua, seperti yang awalnya dikatakan pejabat AS.
Serangan itu menandai korban militer AS pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan Amerika di sana dalam satu dekade.
Jenderal AS Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan pada hari Kamis bahwa informasi awal adalah bahwa dua pembom bunuh diri telah menyerang gerbang bandara dan hotel Baron di dekatnya.
"Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami tidak percaya bahwa ada ledakan kedua di atau di dekat Hotel Baron, bahwa itu adalah seorang pembom bunuh diri," kata Mayor Jenderal Angkatan Darat William Taylor kepada wartawan, Jumat.
Dia mengatakan pasukan AS yang terluka dalam serangan itu sekarang dirawat di Jerman.***