Berupaya Melarikan Diri dari Militer, 5 Orang di Myanmar Melompat dari Gedung Apartemen

- 12 Agustus 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi bendera Myanmar. 5 orang di Myanmar dilaporkan melompat dari gedung apartemen hingga tewas dan luka-luka karena melarikan diri dari serangan militer.
Ilustrasi bendera Myanmar. 5 orang di Myanmar dilaporkan melompat dari gedung apartemen hingga tewas dan luka-luka karena melarikan diri dari serangan militer. /Pixabay/jorono

PR CIREBON – Sekira lima orang melompat dari sebuah gedung apartemen di Yangon, Myanmar, menewaskan sedikitnya dua dari mereka.

Kelima orang itu melompat dari gedung apartemen dalam upaya untuk melarikan diri dari serangan oleh pasukan keamanan Myanmar.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, tindakan kelima orang yang melompat dari gedung apartemen itu memicu kecaman di antara penentang kekuasaan militer Myanmar.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Tawarkan Bantuan untuk Meningkatkan Upaya Menuju Perdamaian di Afghanistan

Militer Myanmar menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada bulan Februari lalu.

Sejak saat itu, negara tersebut telah terjerumus ke dalam krisis dengan protes dan pertempuran hampir setiap hari antara tentara dan milisi yang dibentuk dengan tergesa-gesa.

Insiden Selasa melompatnya lima orang dari gedung apartemen itu terjadi di distrik Botahtaung, Yangon.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Kesehatan, Karier, dan Keuangan 12 Agustus 2021: Perubahan Besar Akan Terjadi

Media lokal mengatakan sedikitnya dua orang meninggal sementara yang lain terluka parah dan dibawa ke rumah sakit.

Portal berita Myanmar Now menunjukkan foto tiga orang yang tergeletak tak bergerak di tanah di sebuah gang, sementara RFA (Radio Free Asia) yang didanai AS mengatakan bahwa kelima orang yang terlibat dalam insiden itu kemudian meninggal.

Myanmar Now juga mengatakan bahwa kelima orang itu melompat dari lantai tiga.

Baca Juga: Hati-hati dengan 4 Zodiak Ini karena Dikenal Materialistis dan Suka Hidup Mewah, Apa Kamu di Antaranya?

Tin Zaw, ayah dari salah satu korban, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa putranya yang berusia 27 tahun telah ditangkap oleh pasukan keamanan pada Februari, tetapi kemudian dibebaskan.

Dia mengatakan putranya tidak pernah tertarik pada politik sebelum kudeta, tetapi sejak pengambilalihan militer, sang putra mencoba melawan junta.

“Tidak ada organisasi besar di belakangnya,” kata Tin Zaw, seraya menambahkan bahwa dia bangga dengan putranya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Agustus 2021 Scorpio Kesehatan, Karier dan Percintaan: Hubungan Anda Naik Tingkat!

Soe Myat Thu, suami dari seorang wanita berusia 29 tahun yang juga diyakini termasuk di antara korban tewas, mengatakan bahwa dia belum menerima jenazahnya.

"Saya merasa sangat sedih karena istri saya meninggal. Dia meninggalkan seorang putri," katanya melalui telepon.

Kantor berita berbahasa Burma mengutip militer yang mengatakan gedung itu telah digerebek setelah mendapat informasi bahwa bom rakitan sedang dibuat dan tiga lainnya juga telah ditangkap.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Gelar Rangkaian Acara Pernikahan di Tengah Masa PPKM, Begini Tanggapan Keluarga

Namun media tidak dapat secara independen mengkonfirmasi apa yang terjadi dan seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Laporan tentang insiden tersebut telah mengejutkan banyak orang di negara yang telah terbiasa dengan berita utama tentang kematian dan kekerasan itu.

Gambar tentang insiden itu menjadi viral di media sosial, termasuk salah satu yang menunjukkan lima siluet orang melompat dari gedung ke bunga matahari kuning cerah di bawahnya.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 12 Agustus 2021: Virgo Bisa Mendapat Banyak Uang dan Leo Jangan Berpikir Negatif

Pemimpin protes dan aktivis Myanmar Thinzar Shunlei Yi mengatakan bahwa kelima orang itu tampaknya melompat daripada menghadapi kemungkinan penahanan atau penyiksaan jika mereka tertangkap.

"Jika mereka bisa melakukannya, mereka akan bebas. Jika mereka tidak bisa, mereka akan mati," kata Thinzar Shunlei Yi.

Pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 965 orang sejak kudeta, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Thailand.

Baca Juga: Bak Pinang Dibelah Dua Potret Krisdayanti dan Anak Sulungnya, Aurel Hermansyah: 23 VS 46!

Akan tetapi junta militer membantah jumlah korban sebanyak itu dan mengatakan bahwa banyak tentara juga tewas.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah