Portal berita Myanmar Now menunjukkan foto tiga orang yang tergeletak tak bergerak di tanah di sebuah gang, sementara RFA (Radio Free Asia) yang didanai AS mengatakan bahwa kelima orang yang terlibat dalam insiden itu kemudian meninggal.
Myanmar Now juga mengatakan bahwa kelima orang itu melompat dari lantai tiga.
Tin Zaw, ayah dari salah satu korban, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa putranya yang berusia 27 tahun telah ditangkap oleh pasukan keamanan pada Februari, tetapi kemudian dibebaskan.
Dia mengatakan putranya tidak pernah tertarik pada politik sebelum kudeta, tetapi sejak pengambilalihan militer, sang putra mencoba melawan junta.
“Tidak ada organisasi besar di belakangnya,” kata Tin Zaw, seraya menambahkan bahwa dia bangga dengan putranya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Agustus 2021 Scorpio Kesehatan, Karier dan Percintaan: Hubungan Anda Naik Tingkat!
Soe Myat Thu, suami dari seorang wanita berusia 29 tahun yang juga diyakini termasuk di antara korban tewas, mengatakan bahwa dia belum menerima jenazahnya.
"Saya merasa sangat sedih karena istri saya meninggal. Dia meninggalkan seorang putri," katanya melalui telepon.
Kantor berita berbahasa Burma mengutip militer yang mengatakan gedung itu telah digerebek setelah mendapat informasi bahwa bom rakitan sedang dibuat dan tiga lainnya juga telah ditangkap.